Sebab, aku hanya megingat
perjalanan pulang itu di kepala :
Sampai, tiba di ruang
Yang gelap
Tak bercahaya.
Roti, cane itu :
Bahkan, kita tak pernah
membacanya di dalam pikiran
Mengembara alam yang entah
berada di depan mata:
Tersusun di rak buku puisimu.
Mencerna rasanya, atau menulis
Beberapa butir nasi:
Dan, atau debu ampas kopi
Yang berterbangan - di udara nafas.
Beberapa lembar lukanya
Masih terasa nyeri dalam ingatan
Sebuah mimpi buruk
yang berdarah-darah
Melukis tintanya
Di alam catatan pagi.
B. Lampung, 23 Desember 2023.
A. W. al-faiz.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI