Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

23 Desember 2023   02:02 Diperbarui: 23 Desember 2023   02:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PULANG.

BERTAMU ; Dan kita duduk bersabda-sabda;
Hingga, petang

Segelas kopi pahit mencernamu
Menjadi akal yang mudah
Namun
Sarat, dengan kekentalan luka
Dalam darah

SEGELAS kopi manis mencernaku
Menjadi akal yang mudah
Namun
Sarat, dengan kekentalan luka
Dalam darah

Kecerdasan terbilang
bukan suatu kenyataan ?
Dan, aku bertanya.

Tapi, katamu,
Sebuah puisi yang tertulis
Membuatmu berharap aku pulang -
tanpa melewati jarak dan waktu

Di dalam kenyataan

- mata-mata para pengendara
di jalan raya itu
Dekat tol raya - dalam khayal semata.

Dan, sepeda motor berjalan
Di dalam jarak dan waktu
Hanya, di dalam pikiran

Seketika,
Masuk ke dalam dimensi pikiran
Pulang ke rumah: di dalam ingatan

Dan,
aku tak melihat rumah tiba
di hadapan padangan mataku
Sesekali mata ingatan itu
yang menghampiri bayangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun