Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merapal Kerinduan (Kumpulan Puisi)

7 Juni 2022   07:42 Diperbarui: 7 Juni 2022   07:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Menyambut Pagi

                                                                        Cover buku kumpulan puisi "Merapal Kerinduan" karya Ahmad Syaihu (dokpri)

Membuka hari                                                    

Secerah langit pagi

Nampak semburat cahayamu

Muncul malumalu

Di rerimbunan dedaunan

 *****

Mentari malumalu menyapa persada

Padahal kehadiranmu selalu dinanti

Oleh bermilyar mahluk hidup

Seantero jagat persada

*****

Mentariku, selamat datang

Selamat berbagi kehangatan sinarmu

Berbagi kekuatan energimu

Berbagi terang cahayamu

Untuk seluruh yang hidup atau yang tak bernyawa

Lanjutkan siklus kehidupan di dunia fana

*****

Mentariku adalah harapan

Bagi semua mahluk dan benda

Karena engkau sumber energi

Untuk alam semesta

*****

Mentariku jangan malu apalagi takut

Muncullah untuk berbagi

Cahaya dan energi

Untuk kesejahteraan umat di bumi

*****

Mentariku, Mentari kita

Tak lengkap pagi ini tanpa semburat cahayamu

Yang penuh energi untuk semua di persada ini

Tak elok bila engkau tak muncul untuk berbagi

Karena memang kau diciptakan untuk menginspirasi

*****

Mentariku sumber inspirasi

Dari segala karya di bumi

Engkaulah inspirasi terbesar

Untuk manusia bisa berkarya

******

2. Sinergi Mentari dan Rembulan

Wahai mentari penguasa siang

Izinkan aku bertanya kepadamu

Mengapa kamu harus tenggelam di ufuk Barat?

Mengapa engkau mengalah pada sang malam?

Mengapa kau relakan tahtamu untuk rembulan?

*****

Aku adalah penguasa siang

Namun aku tahu diri bahwa ada malam yang sedang menunggu

Aku tak boleh egois dengan cahaya terangku

Karena rembulan akan memantulkan kesejukan

Sebagai penguasa malam

*****

Ufuk Barat merupakan peraduanku

 Untuk beristirahat lepaskan penat

Setelah seharian laksanakan tugas dan kewajiban

Izinkan aku tenggelam dalam kegelapan malam

*****

Akulah mentari pemilik cahaya penguasa siang

Tapi aku tahu diri bahwa ada keseimbangan

Yang tetap harus berjalan

Agar harmonisasi alam menjadi sempurna

Meski aku bisa menguasai siang

Tapi aku tunduk pada sang rembulan

Yang akan membawamu ke malam yang nikmat

*****

Sang mentari dan rembulan adalah keniscayaan

Keduanya harus ada untuk alam semesta

Keduanya harus ada untuk menjaga keseimbangan

 Agar alam semesta tetap memberikan kesejahteraan

 Bagi seluruh mahluk penghuni semesta

   *****

    Istanaku sambut pagi, 07-06-2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun