Mohon tunggu...
Ahmad Jalil Afandi
Ahmad Jalil Afandi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Ketika tulisan mengubah pola pikir seseorang, maka disitulah penulis berhasil.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Dunia ala Danau Toba

24 September 2021   20:33 Diperbarui: 24 September 2021   20:36 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/

Danau Toba dikenal luas sebagai danau vulkanis terbesar yang pernah ada di dunia ini. Danau yang terlihat seperti lautan karena luasnya lebih dari 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter ini memiliki pulau yang terkenal, yaitu Pulau Samosir. Penamaan pulau tersebut terkenal lewat cerita rakyat yang melegenda. 

Seorang anak Bernama Samosir yang tahu bahwa ibunya berupa jelmaan seekor ikan dari ayahnya sendiri. Padahal hal tersebut merupakan hal yang melanggar dari kesepakatan awal antara ibu dan sang ayah.

Danau Toba bukan sekedar cerita rakyat belaka. 

Danau ini terbentuk karena letusan dahsyat yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letaknya yang berada di 900 meter di atas permukaan laut membuat danau ini merupakan terletak di dataran tinggi. 

Berarti, wilayahnya sejuk dan sangat cocok untuk menyegarkan diri dari kepenatan pekerjaan. Apalagi dengan perairan luas dan gugusan pegunungan yang mengelilingi danau, membuat mata tidak akan lelah melihatnya.

Dengan daratan berupa pegunungan, danau ini sangat cocok untuk berolahraga down hill. Sambil menaiki sepeda, kita bisa melihat hijaunya daratan dan jernihnya air danau ini. 

Bagi yang tidak menyukai olahraga down hill, kita juga bisa melakukan aktivitas air. Kita bisa melakukan olahraga kayak dengan rute yang mudah dari Tongging ke daerah Silalahi sepanjang 12 km. 

Selain itu bagi yang suka tantangan, wajib mencoba rute Tongging ke daerah Samosir yang berjarak sekitar 50 km. Kalau belum memuaskan adrenalin, maka ada rute yang terakhir yaitu rute Lingkaran Utara sejauh 175 km. Sangat menarik, bukan?

Bagi yang suka sejarah, kalian pasti menyesal kalau tidak mengunjungi Danau Toba. Karena terdapat Museum Tomok dan Museum Huta Bolon yang menyimpan sejarah dan budaya Suku Batak. 

Pada Museum Tomok, kita bisa melihat hebatnya nenek moyang Suku Batak dalam pembuatan rumah adat Batak Toba. Rumah adat yang sudah berusia ratusan tahun tapi masih kokoh berdiri sampai detik ini. 

Sangat luar biasa, bukan? Selain itu yang suka dengan seni ukir, bisa berkunjung ke Museum Huta Bolon untuk melihat ukiran dan ornamen khas Batak bernama Gorga.

Selain itu Danau Toba meyimpan daya tarik mistis berupa boneka kayu yang berukuran manusia. Boneka tersebut oleh masyarakat sekitar dinamai Sigale-gale. 

Boneka tersebut dipercayai oleh masyarakat setempat mempunyai kekuatan mistis karena bisa bergerak sendiri. 

Sehingga biasanya digunakan dalam upacara adat kematian karena diyakini mengantarkan arwah yang sudah meninggal ke alam bakal.

Sumber dari https://nationalgeographic.grid.id/
Sumber dari https://nationalgeographic.grid.id/

Melakukan wisata ke Danau Toba tidak lengkap tanpa membawa buah tangan khasnya. Bagi pencinta fashion, wajib hukumnya membeli kain khas Batak, kain ulos. 

Kain tersebut berbahan sutra dan dibuat dengan cara ditenun. Kain ulos bisa kalian buat sebagai pakaian sehari-hari, selendang, dan ikat kepala. Menarik, bukan?

Menikmati keindahan Danau Toba sambil menyeruput kopi merupakan kegiatan yang bisa kalian lakukan. Lintong dan sidikalang bisa menjadi alternatif kopi yang wajib dicoba ketika kita mengunjungi Danau Toba. 

Kopi lintong mempunyai rasa coklat dan kacang yang lembut. Selain itu keasaman kopi ini seimbang, sehingga aman untuk lambung. 

Sedangkan kopi sidikalang mempunyai aroma campuran dari kacang, pedas, dan coklat. Selain keasaman yang rendah, kopi ini memiliki karakter rasa yang halus dan ringan. Nikmat banget pastinya.

Danau Toba dengan segala eksotiknya seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat lokal untuk mengadakan event-event yang berbau khas masyarakat Toba. Acara-acara festival dan pekan budaya berbasis masyarakat perlu digalakkan. 

Mereka tidak perlu mendirikan stand pameran di lapangan luas, tetapi lebih memanfaatkan rumah adat dan budaya sehari-hari mereka menjadi daya tarik. 

Apalagi dengan adanya Sigale-gale dan kain ulos, mereka bisa membuat pertunjukan yang sederhana. 

Pertunjukan yang berinteraksi langsung kepada turis dan mengajak turis untuk merasakan pengalaman sebagai masyarakat Toba secara langsung. 

Selain mengadakan festival dan pekan budaya, masyarakat bisa membuka paket menginap di rumah penduduk Toba. 

Diberi waktu seminggu misalnya, turis diajak menjadi masyarakat Toba dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sangat seru pastinya.

Jadi, masih bingung  mengisi waktu senggangmu? Berwisata ke Danau Toba harus jadi tujuan utamamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun