Mohon tunggu...
Ahmad Jalil Afandi
Ahmad Jalil Afandi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Ketika tulisan mengubah pola pikir seseorang, maka disitulah penulis berhasil.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Dunia ala Danau Toba

24 September 2021   20:33 Diperbarui: 24 September 2021   20:36 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/

Selain itu Danau Toba meyimpan daya tarik mistis berupa boneka kayu yang berukuran manusia. Boneka tersebut oleh masyarakat sekitar dinamai Sigale-gale. 

Boneka tersebut dipercayai oleh masyarakat setempat mempunyai kekuatan mistis karena bisa bergerak sendiri. 

Sehingga biasanya digunakan dalam upacara adat kematian karena diyakini mengantarkan arwah yang sudah meninggal ke alam bakal.

Sumber dari https://nationalgeographic.grid.id/
Sumber dari https://nationalgeographic.grid.id/

Melakukan wisata ke Danau Toba tidak lengkap tanpa membawa buah tangan khasnya. Bagi pencinta fashion, wajib hukumnya membeli kain khas Batak, kain ulos. 

Kain tersebut berbahan sutra dan dibuat dengan cara ditenun. Kain ulos bisa kalian buat sebagai pakaian sehari-hari, selendang, dan ikat kepala. Menarik, bukan?

Menikmati keindahan Danau Toba sambil menyeruput kopi merupakan kegiatan yang bisa kalian lakukan. Lintong dan sidikalang bisa menjadi alternatif kopi yang wajib dicoba ketika kita mengunjungi Danau Toba. 

Kopi lintong mempunyai rasa coklat dan kacang yang lembut. Selain itu keasaman kopi ini seimbang, sehingga aman untuk lambung. 

Sedangkan kopi sidikalang mempunyai aroma campuran dari kacang, pedas, dan coklat. Selain keasaman yang rendah, kopi ini memiliki karakter rasa yang halus dan ringan. Nikmat banget pastinya.

Danau Toba dengan segala eksotiknya seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat lokal untuk mengadakan event-event yang berbau khas masyarakat Toba. Acara-acara festival dan pekan budaya berbasis masyarakat perlu digalakkan. 

Mereka tidak perlu mendirikan stand pameran di lapangan luas, tetapi lebih memanfaatkan rumah adat dan budaya sehari-hari mereka menjadi daya tarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun