Mohon tunggu...
Ahmad Jaelani s
Ahmad Jaelani s Mohon Tunggu... Guru - Dunia baru untuk harapan baru

Setiap keindahan berasal dari ketulusan hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | 21 Januari

22 Januari 2020   11:56 Diperbarui: 22 Januari 2020   12:11 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi (Dokpri)

Sang surya mulai kembali keasalnya
Digantikan oleh sang rembulan yang tampak malu rupanya
Rembulan bersinar samar tertutup awan
Menjadikan malam semakin tampak gelap

Tes...tes...tes
Hujan mulai turun membasahi jalanan
Katak bernyanyi mengiringi turunya air hujan
Datang sesosok bayangan dengan rambut terurai menawan
Memandang dengan penuh kemesraan

Tiba waktu di mana dua sejoli sedang kasmaran
Dikeramaian yang tampak kesunyian
Suara tetesan air hujan menambah suasana kemerduan
Saling memandang menjadi suatu pilihan

Memadu cerita bersama merdunya lingkungan
Angin bertabrakan dengan dahan dan dedaunan
Kopi hangat menemani setiap perbincangan
Gelak tawa membawa kebahagiaan

Hening datang menyapa
Kedatangan suara gelegar kereta dari kejauhan
Memecah keheningan menjadi ucapan
Hati saling bersentuh dalam damai cinta

Senyum lebar mengawali sebuah cerita
Hujan menambah awal semakin bahagia
Hingga akhirnya curahan hujan
Menjadi sebuah senyuman lepas dalam dekapan

Pekalongan, 21 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun