Mohon tunggu...
Ahmad Husen
Ahmad Husen Mohon Tunggu... PENGGAGAS TRILOGI CAHAYA: Lentera Jiwa | Pelita Negeri | Cahaya Semesta

Penulis Trilogi Cahaya: Lentera Jiwa, Pelita Negeri, dan Cahaya Semesta. Menulis untuk menyalakan hati, membangun negeri, dan merajut harmoni semesta. Berbagi kisah, refleksi, dan gagasan yang menuntun jiwa menuju kedamaian yang tak tergoyahkan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

80 Tahun Indonesia: Dari Kemerdekaan Menuju Kedamaian yang Tak Terkalahkan

18 Agustus 2025   11:00 Diperbarui: 18 Agustus 2025   07:42 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
80 Tahun Indonesia: Dari Kemerdekaan Menuju Kedamaian. - Trilogi Cahaya By Ahmad Husen

Kedamaian itu tak terkalahkan karena ia tidak bergantung pada kondisi luar, melainkan pada kekuatan batin dan kebijaksanaan kolektif bangsa.

Pada usia 80 tahun, bangsa Indonesia harus berani berkata:

  • Kami merdeka, tetapi juga damai.
  • Kami beradab, bukan hanya berkuasa.
  • Kami berkelanjutan, bukan sekadar mengejar pertumbuhan sesaat.

Itulah Indonesia yang kita cita-citakan.

6. Dari 80 Tahun ke 100 Tahun: Jalan Cahaya Indonesia Emas

Artikel ini adalah jembatan menuju refleksi berikutnya: “Trilogi Cahaya untuk Indonesia Emas: Visi 100 Tahun Kemerdekaan.”

Jika usia 80 tahun adalah tonggak kedamaian, maka usia 100 tahun (2045) adalah mercusuar. Dari tanah air ini, cahaya akan berpijar ke seluruh dunia, menjadikan Indonesia mercusuar peradaban.

Tetapi mercusuar itu tidak akan pernah lahir tanpa cahaya jiwa, pelita negeri, dan sinar semesta yang sudah kita nyalakan hari ini.

80 tahun adalah usia matang. Bagi manusia, ia adalah fase kebijaksanaan. Bagi bangsa, ia adalah fase menentukan: apakah akan tetap berdiri tegak atau runtuh dalam gejolak.

Indonesia yang merdeka pada 1945 kini diajak melangkah menuju fase yang lebih luhur: kedamaian yang tak terkalahkan.

Inilah saatnya setiap anak bangsa mengambil peran, sekecil apa pun. Karena kedamaian tidak dibangun oleh segelintir orang besar, melainkan oleh jutaan jiwa kecil yang menyalakan cahaya bersama.

"Kemerdekaan memberi kita sayap, kedamaian memberi kita langit. Mari terbang bersama, menjaga Indonesia tetap bercahaya hingga keabadian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun