1. Pendidikan: Kurikulum pendidikan Islam menekankan nilai-nilai moderasi, toleransi, dan kebangsaan. Siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan dan mencintai tanah air.
2. Dakwah: Para dai dan ulama menyampaikan pesan Islam yang moderat dan inklusif. Mereka menghindari ceramah yang provokatif dan intoleran, serta menekankan persatuan dan kesatuan.
3. Kebijakan Publik: Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mendukung pengembangan Islam Wasathiyah. Misalnya, memberikan dukungan kepada organisasi Islam yang moderat dan mengadakan kegiatan yang mempromosikan toleransi dan kebangsaan.
Â
Meskipun Islam Wasathiyah semakin kuat, masih ada tantangan yang perlu diatasi seperti :
Â
1. Radikalisme: Munculnya gerakan Islam radikal yang menolak Islam Wasathiyah dan mencoba memaksakan ideologi mereka.
2. Intoleransi: Sikap intoleran terhadap kelompok minoritas masih ada.
3. Disinformasi: Penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian di media sosial dapat memecah belah persatuan.
Â
Namun, prospek Islam Wasathiyah di Indonesia tetap cerah. Dengan dukungan dari pemerintah, pendidikan wasathiyah juga merupakan pemahaman Islam moderat, dengan gagasan menentang kekerasan, membela orang terzalimi, fanatisme, ekstrimisme, menolak intimidasi, dan terorisme. tokoh agama, intelektual, dan masyarakat, Islam Wasathiyah dapat terus berkembang dan menjadi landasan bagi masyarakat Indonesia yang harmonis, toleran, dan berkeadilan.