Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Dongeng untuk Ahok: Jangan Bawa-bawa Agama, Bro!

23 April 2016   22:10 Diperbarui: 24 April 2016   03:36 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Urusan kenegaraan po, Bay?” antusias ANhus dengan jakun naik-turun penuh hasrat. Agaknya sosok yang satu ini termasuk penggila teori konspirasi bin gatuksisasi.

“Yang ini lebih serius, Nus. Mmmh… urusan cinta…” sahutku malu-malu, membuat anti tetanus ini segera menepuk jidatnya sambil teriak “Halaaahhh…!!!” keras-keras.

“Ah, Peyan mah gitu orangnya, Nus. Kan tahu sendiri kalo aku ga paham seupilpun soal wanita…” bisikku agak memelas, yang akhirnya membuat ANhus terenyuh juga.

Kuangsurkan hape ke ANhus, dengan sebuah postingan manis terpampang di layarnya.

 

“Baru satu kumpulan cerpen Anton Chekov yang saya baca, tapi rasanya seperti tertampar berkali-kali setiap membaca cerita demi cerita. Pertanyaan yang menggantung kemudian adalah, bisakah saya membuat cerita yang amat "mengganggu" pikiran seperti itu?


Selama ini saya selalu tertarik dengan cerita-cerita psikopat, thriller dan sejenisnya, namun sekarang saya baru menyadari, ternyata cerita "biasa" yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari pun menarik untuk dibaca (juga digoreng sesuai selera saya sendiri).

*Untuk teman hidupku, semoga kau tak bosan-bosannya mendorongku untuk tetap menulis dan menulis. Na.”

 

“Aku kudu piye jal, Nus?”

“Ngopi ndhisik ae, Bay, ben ra edyan!” sahut ANhus menyebalkan, membuat postingan ini terpaksa bersambung ke judul selanjutnya: “Rumah Abu Kenangan”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun