Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Dongeng untuk Ahok: Jangan Bawa-bawa Agama, Bro!

23 April 2016   22:10 Diperbarui: 24 April 2016   03:36 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kopi satu, Mbak. Dikocok, jangan diaduk” pintaku meniru polah James Bond dengan gaya yang amat meyakinkan.

Namun alih-alih tersenyum, Mbak penjaga warteg seberang Kawasan Muara Baru-Pasar Ikan itu menatapku dengan pandang nanar, sambil sesekali melirik curiga seakan aku adalah satu dari sekian biang terjadinya penggusuran di wilayah ini yang tengah menyamar.

Belum sempat kuseruput kopi kocok bertabur tatap nanar tersebut, ketika pahaku tak henti bergetar.

Kurogoh hape di saku celana dengan malas, sebelum akhirnya malah khusyuk memencet deretan tuts yang ada.

 

Bay, Royal ikut kegusur, ga? Kalo engga ya cap cus, deh…


Pesan dari CintaWP sontak membuat jidatku mengernyit, tak menyangka jika gadis bule ini paham juga lokalisasi kumuh dekat wilayah yang tengah gencar disorot media.

 

Dini hari aja seperti biasa, Bay, Waktu Indonesia Bagian Ngepet Mejret, Sekalian nunggu Dwi Grepong ganti shift jaga lilin…

Kali ini dari Nudia Mikhayla, mengingatkan sahut-sahutan penuh gizi namun kaya satir serta tak jarang berbalur lendir dari sosok cantik pemilik otak dua ton ini dengan Kong Ragil sang dedengkot Planet Kenthir, waktu menjotos klenik tentang “Salah Kaprah Artikel Spektakuler, Viral, Ratusan Ribu Pembaca”

Masih kuingat kalimat tegas Kong Ragil, saat membungkam Gion Wagiyono tentang faktor penting yang dapat memicu suatu artikel mampu menjadi viral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun