Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kolaborasi Lintas Strata, Bisa Tingkatkan Enggagmet Mahasiswa?

18 September 2025   18:12 Diperbarui: 18 September 2025   17:16 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Perkulihan Kolaborasi Lintas Strata Kls. V/C-S1 Metode Penelitian Terpadu Dengan SIM-MP-S2 III/A Dengan Pola Penbelajaran Bersama Team Teaching (tampak di depan kelas 4 orang) (Rabu-17 Sept 2025)

Kolaborasi Lintas Strata, Ko-Bisa Tingkatkan Engagement Mahasiswa?

Oleh: A. Rusdiana

Menyatukan visi mahasiswa untuk menulis esai dari materi kuliah sering menjadi tantangan, terutama pada semester Ganjil 2025/2026 (1 September–19 Desember 2025). Di S1, mahasiswa hanya memiliki dua kali pertemuan karena kuliah paralel dan crossing jadwal pengajaran metode penelitian. Di S2 Pendidikan – Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, hal serupa terjadi. Fenomena ini menimbulkan kesulitan dalam membangun keterlibatan mahasiswa secara emosional dan sosial karena interaksi terbatas.:
 Kolaborasi lintas strata (antara mahasiswa S1 dan S2 atau antara junior dan senior) didukung oleh: 1) Teori Job Demands dan Job Resources (Bakker & Demerouti, 2007), yang menyatakan bahwa dukungan sosial dan sumber daya yang memadai meningkatkan work engagement. 2) Community of Practice (Wenger, 1998), di mana belajar terjadi melalui praktik bersama, refleksi, dan pertukaran pengetahuan; 3) Social Learning Theory (Vygotsky, 1978), yang menekankan peran interaksi sosial dalam perkembangan kognitif dan keterampilan profesional. Kendala muncul karena kualifikasi akademik dan pengalaman mahasiswa berbeda, sehingga mind clash bisa terjadi saat tugas kolaboratif. Gap ini dapat diminimalkan dengan pengaturan kelompok lintas strata dan penggunaan platform publikasi seperti Kompasiana, yang mendorong refleksi dan pengakuan sosial. Tulisan ini bertujuan mengeksplorasi lima pilar pembelajaran kolaborasi lintas strata sebagai sarana peningkatan keterlibatan emosional dan sosial mahasiswa melalui praktik menulis di Kompasiana. Berikut 5 Pilar Kolaborasi Lintas Strata:

Pilar Pertama: Penugasan Bersama dan Publikasi Terbuka; Menulis esai dari bahan ajar dan mempublikasikannya di Kompasiana bukan sekadar tugas akademik, tetapi juga praktik profesional mirip magang plus editor. Mahasiswa belajar menerima kritik konstruktif, mengelola umpan balik, dan membangun identitas akademik.

Pilar Kedua: Mentoring Lintas Tingkat; Junior dibimbing senior atau mahasiswa S2, menciptakan peer coaching. Hal ini meningkatkan keterlibatan sosial karena terjadi pertukaran pengalaman, pengakuan, dan rasa kepemilikan terhadap hasil karya.

Pilar Ketiga: Sesi Refleksi dan Diskusi Terstruktur; Kelompok melakukan diskusi rutin tentang konten esai dan publikasi. Refleksi ini memperkuat literasi kritis dan kesadaran emosional mahasiswa, sekaligus meningkatkan komitmen terhadap komunitas belajar.

Pilar Keempat: Pengakuan dan Reward Sosial; Kompasiana memberikan pengakuan publik melalui like, komentar, dan publikasi resmi. Pengakuan ini memotivasi mahasiswa untuk berkontribusi lebih aktif, memperkuat engagement, dan membangun reputasi profesional sejak dini.

Pilar Kelima: Jaringan Sosial Akademik; Kolaborasi lintas strata membuka jaringan sosial yang mendukung academic resilience. Mahasiswa yang memiliki akses mentor, peer support, dan platform publikasi cenderung lebih adaptif terhadap tantangan akademik dan sosial.

Kolaborasi lintas strata melalui praktik menulis dan publikasi di Kompasiana meningkatkan keterlibatan emosional dan sosial mahasiswa. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman akademik, tetapi juga membangun kemampuan profesional dan jaringan sosial yang luas. Rekomendasi: 1) Institusi pendidikan dapat memfasilitasi program mentorship lintas strata; 2) Memanfaatkan platform publikasi (Kompasiana, berita dusdik) untuk pengakuan hasil karya; 3) Mengintegrasikan sesi refleksi sebagai bagian evaluasi akademik untuk meningkatkan engagement.

Kolaborasi lintas strata adalah jembatan antara pembelajaran akademik dan profesional. Menulis dan mempublikasikan di Kompasiana tidak hanya meningkatkan keterampilan literasi dan sosial, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Wallahu A’lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun