Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Differential Split Class vs Kelas Tunggal: Mana Lebih Efektif?

12 September 2025   01:30 Diperbarui: 12 September 2025   01:30 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Doc. Perkuliahan Gabungan Di F-20 Rabu, 10 September 2025 (14.20 sd 18.00) Dimodifikasi dari berbagai Sumber

Differentiated Split Class vs Kelas Tunggal: Mana Lebih Efektif?

Oleh: A. Rusdiana

Semester Ganjil 2025/2026 berlangsung 1 September 19 Desember. Di S1, dua pertemuan kuliah paralel terjadi karena krosing jadwal Metode Penelitian; di S1, fokus pada Pendidikan dan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Fenomena yang muncul: variasi kemampuan mahasiswa signifikan S1 masih belajar dasar, S2 lebih berpengalaman membuat kelas seragam kurang optimal.

Asal kelas menyatu ataupun terpisah yang dibedakan melibatkan satu kelas berisi siswa dari dua tingkatan berbeda yang juga diajarkan dengan instruksi dan materi yang dibedakan. Strategi ini memungkinkan siswa dengan beragam kebutuhan, keterampilan, dan minat untuk menerima instruksi yang disesuaikan dengan tingkat pembelajaran masing-masing, meskipun mereka tidak berada di tingkatan kelas yang sama. Guru/tutor menggunakan berbagai metode untuk mencapai hal ini, seperti pengajaran tim, pengajaran kelompok kecil, pusat pembelajaran, dan pengelompokan fleksibel, yang semuanya bertujuan untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi siswa yang kesulitan dan pengayaan bagi siswa yang sudah mahir dalam lingkungan kelas yang sama.

Model Differentiated Split Class membagi mahasiswa berdasarkan capaian kompetensi: kelompok cepat mengikuti pengayaan, kelompok lainnya mendapat remedial. Model ini sesuai teori Job Demand-Job Resources, menyeimbangkan tuntutan belajar dengan dukungan, meningkatkan work engagement. Teori community of practice (Wenger) dan social learning (Vygotsky) mendukung, karena pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial dan praktik sesuai kemampuan. Prinsipnya: pembelajaran dilakukan aktif, bukan menunggu ahli hingga kesalahan terjadi.

Nanmun masih "Mind match" antara kemampuan dosen dan mahasiswa berbeda strata (S1--S2, usia, pengalaman) perlu diperkuat. Tanpa diferensiasi, mahasiswa cepat bosan atau tertinggal. Differentiated Split Class menyesuaikan strategi belajar sesuai kapasitas masing-masing. Menjelaskan manfaat Differentiated Split Class dalam meningkatkan keterlibatan, pemahaman praktis, dan pencapaian kompetensi mahasiswa lintas strata, serta memberikan rekomendasi bagi pemangku kepentingan pendidikan.  Berikut Pembahasan: Lima Pilar Pembelajaran:

Pertama: Penyesuaian Materi Berdasarkan Kompetensi; Mahasiswa S1 menerima bimbingan dasar, sementara S2 diberikan pengayaan dan tugas lebih kompleks. Misalnya, di Metode Penelitian, S1 fokus statistik dasar, (Metsis); S2 fokus analisis data strategis (SIM-P). Strategi ini menyeimbangkan kebutuhan belajar tiap kelompok.

Kedua: Keterlibatan Aktif (Engagement); Bimbingan sesuai kebutuhan meningkatkan motivasi dan partisipasi. Job Demand-Job Resources Theory menunjukkan dukungan tepat menumbuhkan keterlibatan tinggi, mengurangi stres akademik dan meningkatkan fokus mahasiswa.

Ketiga: Praktik dan Kontekstualisasi; Mahasiswa langsung mengerjakan tugas sesuai kemampuan. S2 melakukan studi kasus kompleks SIM, S1 mengelola data sederhana tetapi mendalam. Pendekatan ini memperkuat pemahaman dan keterampilan praktis.

Keempat: Kolaborasi Lintas Strata; Interaksi antar mahasiswa S1 dan S2 membentuk komunitas belajar yang adaptif. S2 dapat menjadi mentor informal bagi S1, sementara S1 memberi perspektif segar bagi S2. Pendekatan ini mendukung teori Wenger dan Vygotsky tentang pembelajaran sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun