Mohon tunggu...
Ahmad Puncak
Ahmad Puncak Mohon Tunggu... PENIKMAT LITERASI -

Generasi Ulul Albab

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemuda dan Sisi Gelap Masyarakat Modern

24 Januari 2019   23:26 Diperbarui: 25 Januari 2019   00:17 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, tafakkur pada hakikatnya adalah kegiatan mencari pengetahuan baru atas dasar pengetahuan-pengetahuan yang telah ada. Karena itu, dengan tafakkur, pengetahuan bertambah, dan ilmu pun berkembang.

Bagi al-Ghazali, tafakkur lebih tinggi tingkatannya dibanding berzikir. Berzikir tidak menghasilkan pengetahuan baru, tetapi mengulang pengetahuan yang sudah ada. Sedangkan tafakkur, seperti telah dikemukakan, menghasilkan pengetahuan baru.

Jadi, dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa zikir bersifat duplikatif, sedangkan berfikir (tafakkur) bersifat produktif dan inovatif. Namu, zikir juga menjadi penting, karena ia dapat mencerahkan pikiran. Dengan zikir, pemikiran menjadi produktif dan inovatif. Jadi, antara berpikir dan berzikir tidak bisa dipisahkan dalam menigkatkan kualitas SDM.

Kedua, pemuda harus terus semangat melakukan amar ma'ruf nahyi munkar dan beriman kepada Allah. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa, tujuan agama menciptakan masyarakat yang rahmatan lil 'alamin di muka bumi  hanya bisa dicapai lewat paket mengajak kepada yang makruf, mencegah kepada yang mungkar, serta mengorientasikan seluruh tujuan hidupnya hanya kepada Allah SWT.

Jadi, untuk ketiga aspek yang dijelaskan oleh penulis di atas (amar ma'ruf, nahyi munkar dan mengorientasikan seluruh tujuan hidupnya hanya kepada Allah SWT), harus benar-benar direalisasikan dalam menjalani kehidupan di muka Bumi. Apa bila kita mengambil salah satu ketiga aspek tersebut atau tidak direalisasikan salah satunya maka akan terasa sulit untuk menciptakan masyarakat yang rahmatan lil 'alamiin. 

Menyuruh kepada yang makruf, mencegah kepada yang munkar dan beriman kepada Allah merupakan sifat universal manusia. Apa bila kita mengorientasikan diri kita kepada menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar tanpa mengorientasikan diri kepada Allah, tujuan hidup kita tidak jelas dan rapuh.

Banyak penyimpangan-penyimpangan yang bakal terjadi di tengah perjuangan disebabkan oleh kepentingan-kepentingan sesaat kelompok tertentu. Hilanglah sifat universalnya, menjadi berkotak-kotak dan akhirnya bertengkar sendiri untuk berebut kekuasaan, kebenaran dan manfaat jangka pendek.

Ketiga konsep di atas dapat mengantarkan kita pada pengembangan kulaitas SDM. Sebab konsep amar makruf dan nahyi munkar dapat mengembangkan kualitas intelektualitas dan moralitas, sedangkan konsep iman kepada Allah dapat mengembangkan kualitas spiritualitas.

Maka dari itu, generasi muda harus benar-benar menjalankan ketiga aspek di atas, agar mampu menciptakan masyarakat yang rahmatan lil 'alamiin. 

Ketiga konsep di atas (amr ma'ruf nahyi munkar dan beriman kepada Allah) adalah tugas utama manusia. Apa bila manusia berhasil melakukan hal demikian, maka bisa dikatakan umat terbaik.

Hal demikian dijelaskan oleh Allah dalam Qur'an surat al-Imran ayat 110 berikut:"kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun