Jadi, kalau ingin rekonstruksi teks batu nisan makam dengan font digital:
- Untuk nama dan  judul utama → pakai Trajan Pro (atau Times New Roman Bold kapital).
- Untuk tahun / keterangan singkat → pakai Gill Sans / Helvetica.
- Untuk angka → sesuaikan dengan gaya huruf di atas (lebih dekat ke Trajan/Times).
Versi II:
Jenis Huruf (Font Style)
- Huruf yang digunakan adalah Serif klasik (ada kait kecil di ujung huruf).
- Karakternya tebal (bold) dan agak condensed (sedikit rapat secara horizontal).
- Bentuknya mirip dengan gaya Roman Serif abad ke-19 hingga awal abad ke-20, sering dipakai pada ukiran batu nisan makam, monumen dan prasasti kolonial
Variasi Ukuran dan Penekanan
- Nama utama: ELISABETH FREDERIKA dan WESTENENK diukir dengan huruf kapital besar, tebal dan lebih menonjol. Tujuannya untuk menekankan identitas almarhumah.
- Teks tambahan: Echtgenoote van J.C. BEDDING serta keterangan lahir–wafat (Geb. 22 Mei 1874 – Overl. 31 Dec. 1903) ditulis dengan huruf lebih kecil, tetapi tetap kapital.
- J.C. BEDDING juga dibuat lebih tebal dibanding keterangan lain, menekankan peran sebagai pasangan.
Tipografi Belanda Klasik
- Penulisan dalam Bahasa Belanda, mengikuti ejaan lama: Geb. (geboren = lahir) dan Overl. (overleden = meninggal).
- Gaya hurufnya mirip dengan "Transitional Serif" antara gaya Baroque dan Neoclassical (mirip Bodoni/Didot awal, tetapi tidak sehalus itu).
- Ini adalah ciri umum pada batu nisan makam Belanda di Hindia Belanda sekitar akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Ciri Ukiran
- Huruf diukir dalam-dalam dengan teknik pahat manual, kemungkinan menggunakan tatah besi.
- Ada sedikit ketidakrataan kedalaman ukiran, khas pahatan tangan sebelum era mesin sandblasting modern.
- Huruf dicetak kapital semua (all caps) untuk menjaga keterbacaan dan kesan formal.
Konteks Tipologi
- Huruf semacam ini lazim ditemukan pada batu nisan makam Eropa kolonial di Indonesia (Batavia, Semarang, Surabaya, hingga perkebunan di Jawa Barat).
- Kesan visual: kokoh, formal dan abadi, sesuai dengan tradisi memorial Eropa.
Jadi, tipologi huruf pada batu nisan makam ini dapat dikategorikan sebagai serif klasik kolonial Belanda akhir abad ke-19 – awal abad ke-20, dengan ciri huruf kapital tebal, bergaya Roman, dipahat manual dan mengikuti konvensi tipografi memorial Eropa.
Kalau kita lihat detail ukiran pada batu nisan makam Elisabeth Frederika Westenenk, tipologi hurufnya bisa dibandingkan dengan beberapa font digital modern yang paling mendekati:
Perbandingan Visual Tipologi Huruf
- Trajan Pro
- Banyak dipakai pada monumen dan prasasti.
- Semua huruf kapital, dengan bentuk tegas dan klasik.
- Mirip dengan ukiran batu nisan makam karena didesain berdasarkan pahatan Romawi kuno.
- Times New Roman Bold (versi lama)
- Ada kemiripan pada bagian teks sekunder (Echtgenoote van, Geb., Overl.).
- Bentuk huruf kapitalnya rapat, menyerupai hasil ukiran manual.
- Garamond (versi lama, misalnya Stempel Garamond)
- Garamond versi kolonial sering dipakai di buku Belanda abad ke-19.
- Bentuk serif lebih halus, mirip pahatan nama WESTENENK di batu itu.
- Georgia / Baskerville
- Tidak identik, tapi punya karakter klasik serif dengan keterbacaan tinggi.
Pemetaan ke Batu Nisan Makam
- Nama Utama (ELISABETH FREDERIKA / WESTENENK / J.C. BEDDING) → paling mendekati Trajan Pro Bold.
- Teks Sekunder (Echtgenoote van / Geb. / Overl.) → lebih dekat ke Times New Roman Bold Condensed atau Garamond Bold.