Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Planologi, Kosmologi, Filosofi dan Simbolisasi Tata Letak Ibukota Kerajaan, Kesultanan dan Kabupaten di Pulau Jawa

27 Juni 2025   09:09 Diperbarui: 27 Juni 2025   08:06 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Wikipedia

Tata Letak Kota dan Konsep Kosmologi

Orientasi

Tata letak kota Majapahit, khususnya di Trowulan, seringkali berorientasi pada arah mata angin dan gunung, yang dalam kosmologi Hindu-Buddha melambangkan Gunung Semeru sebagai pusat alam semesta.

Pembagian Ruang

Kota Majapahit terbagi menjadi beberapa zona, mulai dari pusat pemerintahan (keraton), pemukiman, hingga daerah perdagangan. Setiap zona memiliki fungsi dan makna tersendiri dalam kosmologi kerajaan.

Simbolisme

Bangunan-bangunan seperti candi, gapura dan kolam memiliki simbolisme khusus yang merepresentasikan konsep-konsep kosmologi seperti kesucian, keseimbangan dan hubungan antara dunia manusia dengan dunia dewa.

Kakawin Negarakertagama (ditulis oleh Mpu Prapaca tahun 1365 Masehi) semasa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit menjelaskan, bahwa Istana Kerajaan Majapahit (Kedaton) berada di sebelah Selatan Mangutur, Lbuh Agung di sebelah Barat Pomahan berada di sebelah Tenggara, Sthana Buddha, Siwa dan Wipra di sebelah Timur dan lain-lain.

Deskripsi ibukota Majapahit sangat rinci dan bernilai sejarah tinggi. Kitab ini menjelaskan letak-letak kawasan penting di sekitar Kedaton (istana raja) dalam struktur kosmologis dan administratif, berikut lanjutan keterangan penting lainnya.

Berikut adalah kutipan isi Kakawin Ngaraktgama Pupuh 8 sampai dengan Pupuh 13 dalam Bahasa Jawa Kuno (Kawi) dan terjemahan bebasnya dalam Bahasa Indonesia.

Pupuh 8 -- Kakawin Ngaraktgama (tentang Kota Majapahit: tata ruang dan bangunan suci)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun