Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membangun Guru Inovatif Profesional: Melalui Keterampilan Esensial dalam Implemtasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

12 Mei 2024   08:25 Diperbarui: 12 Mei 2024   08:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: guru inovativ tersedia di https://guruinovatif.id/artikel/menjadi-guru-digital-untuk-siswa-berkompetensi-global

Membangun Guru Inovatif Prpfesional: Melalui Keterampilan Esensial  Dalam Implemtasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Ahmad Rusdiana

Guru memiliki berbagai macam keahlian Pendidikan di Era AI Menuju Indonesia Emas 2045 Di era yang didominasi oleh kemajuan teknologi, kehadiran kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental. Guru-guru masa kini, terutama yang berasal dari kalangan milenial dan generasi Z, dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan peningkatan skill untuk tetap relevan dan efektif dalam mengajar. Artikel ini akan membahas mengapa guru-guru ini perlu meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi gempuran AI dan bagaimana langkah-langkah konkret yang dapat diambil.

Pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai sistem pemrosesan digital yang mendorong pembelajaran aktif, inquiri dan eksplorasi pada diri peserta didik, konstruksi pengetahuan, kontruksi pengetahuan, serta memungkinkan untuk komunikasi jarak jauh dan berbagi data antara guru dan peserta didik di lokasi kelas fisik yang berbeda, Saat ini proses penyelenggaraan pendidikan terbagi kedalam beberapa macam istilah baik itu synchronous, asynchronous, blended sampai dengan hybrid learning.

Dalam konteks ini, seorang pendidik tidak kembali menjadi pusat pengetahuan atau yang biasa disebut 'centered of knowledge' akan tetapi berperan sebagai 'activator' dalam melakukan stimulus proses pola berpikir dan berkembang peserta didik. (Sharma, 2017) menjelaskan bahwa tantangan seorang pendidikan di era digital harus memiliki berbagai macam keahlian seperti: 1) Networking Skill 2) Communication Skill 3) Thinking Skill 4) Nurturing Skill 5) Management knowledge .

Dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, guru profesional digital harus memperoleh dan mengasah berbagai keterampilan yang telah disebutkan agar dapat memberikan kontribusi maksimal dalam menghadapi perubahan lanskap pendidikan yang dipengaruhi oleh teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI). Berikut adalah pembahasan mengenai masing-masing keahlian dan hubungannya dengan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar:

Pertama: Networking Skill: Dalam Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, guru perlu membangun jaringan yang luas, tidak hanya dengan sesama guru tetapi juga dengan berbagai pihak terkait, seperti komunitas pendidikan, industri, dan institusi pendidikan lainnya. Melalui jaringan ini, guru dapat mengakses sumber daya dan informasi terbaru, berbagi pengalaman dan praktik terbaik, serta memperluas wawasan mereka tentang perkembangan terkini dalam teknologi dan pendidikan.

Kedua; Communication Skill: Kemampuan komunikasi yang efektif sangat penting dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, di mana guru perlu berinteraksi dengan beragam peserta didik yang memiliki latar belakang dan kebutuhan yang berbeda. Guru perlu mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas dan menarik, menggunakan berbagai media dan teknologi digital untuk memfasilitasi pembelajaran yang beragam dan inklusif.

Ketiga: Thinking Skill: Guru profesional digital perlu memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk mengembangkan metode pembelajaran yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan peserta didik. Mereka harus mampu mengidentifikasi masalah, menganalisis informasi, dan merancang strategi pembelajaran yang relevan dan efektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerapan konsep-konsep yang kompleks.

Keempat: Nurturing Skill: Dalam Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, peran guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pembimbing dan fasilitator perkembangan holistik peserta didik. Guru perlu memiliki keterampilan dalam memahami dan merespons kebutuhan individual peserta didik, memotivasi mereka untuk belajar secara mandiri, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, kolaboratif, dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan pribadi setiap peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun