Secara sederhana, hukum rimba adalah prinsip "siapa kuat, dia menang; siapa lemah, dia kalah." Ungkapan ini menggambarkan sebuah kondisi di mana kekuatan fisik, kekuasaan, atau pengaruh menjadi penentu utama, bukan keadilan atau hukum yang berlaku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum rimba berarti hukum yang menyatakan bahwa siapa yang kuat, dialah yang berkuasa.
Dalam kehidupan sosial, istilah ini mencerminkan situasi ketika individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan baik secara ekonomi, politik, atau sosial, bertindak sewenang-wenang tanpa mempertimbangkan hak dan kepentingan pihak yang lebih lemah.
Bagaimana Hukum Rimba Terwujud di Indonesia?
Meski Indonesia memiliki sistem hukum yang formal, dalam praktiknya, prinsip hukum rimba masih tampak nyata dalam berbagai aspek kehidupan:
1. Ketidakadilan Hukum
Hukum seringkali terlihat tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Masyarakat kecil mudah terjerat hukum, sementara mereka yang memiliki uang atau kekuasaan bisa menghindari atau mendapat keringanan hukuman.
2. Diskriminasi Sosial
Kelompok minoritas, masyarakat miskin, atau yang terpinggirkan seringkali tidak mendapat akses yang setara terhadap keadilan, pendidikan, layanan kesehatan, dan pekerjaan.
3. Perlakuan Semena-Mena