Pembatasan seni demi kepentingan politik penguasa dapat memiliki dampak yang kompleks dan kontroversial terhadap masyarakat
Seorang pemulung tua, tiba-tiba menyapa dari mulutnya mengalir banyak cerita
Puisi kesembilan dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Keadilan. Semoga bermanfaat.
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Kepedulian. Semoga bermanfaat.
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Kebahagiaan. Semoga bermanfaat.
Puisi keenam dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Ketauladanan. Semoga bermanfaat.
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Gerakan. Semoga bermanfaat.
Puisi keempat dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Ucapan. Semoga bermanfaat.
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Pilihan. Semoga bermanfaat.
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Pikiran. Semoga bermanfaat.
Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa, khususnya tentang Memilih Penguasa Perasaan. Semoga bermanfaat.
Puisi sederhana yang secara implisit memuat sembilan rincian judul puisi tentang Memilih Penguasa. Semoga bermanfaat.
Tuhan Semesta Alam
Tapi Pemimpin/Raja/Presiden/Penguasa sebenarnya Ialah bukan manusia melainkan Tuhan Semesta Alam
Ingatlah masa sekarang, kita berdiri pada situasi menstabilkan roh demokrasi. Setelah 32 Tahun (Orde Baru) mengalami degradasi kualitatif demokrasi
Perang, bukti nyata kebiadaban manusia bukti nyata kebiadaban penguasa
Keputusan untuk tidak ikut serta dalam pemilihan presiden adalah ekspresi dari ketidakpuasan terhadap proses politik yang diragukan integritasnya
Sejarah penuh dengan contoh penguasa dalam dinasti politik yang berhasil menggunakan alat-alat ini untuk memengaruhi rencana besar politik dinasti
Anak ajaib bisa menjadi penguasa, tetapi dia memilih tidak menjadi raja. Sang bapak harus terselamatkan dan keluarga harus tetap dipertahankan.
Kesetaraan menuntut, egosentrisme hieraki menguat. Agregasi dan deliberalisasi tidak lagi menjadi solusi.