Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sinoman: Tradisi Gotong Royong yang Tetap Relevan di Era Modern

21 Juni 2025   06:32 Diperbarui: 21 Juni 2025   06:32 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
daaitv.co.id/Sinoman

Di tengah derasnya arus modernisasi dan individualisme, tradisi sinoman tetap menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Jawa. Tradisi ini bukan hanya tentang membantu dalam sebuah acara, tetapi mencerminkan nilai-nilai luhur seperti solidaritas, sukarela, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap sesama.

Asal Usul dan Makna Sinoman

Sinoman merupakan tradisi gotong royong yang berasal dari budaya Jawa, khususnya di daerah pedesaan. Kata "sinoman" merujuk pada sekelompok orang, terutama pemuda, yang secara sukarela membantu dalam berbagai kegiatan masyarakat seperti pernikahan, upacara kematian, acara keagamaan, dan perayaan hari besar lainnya. Diperkirakan tradisi ini telah ada sejak abad ke-14 dan terus dilestarikan hingga sekarang.

Sikap dan Peran Sinoman dalam Kehidupan Sosial

Tradisi sinoman menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:

1. Gotong Royong dan Kebersamaan

Sinoman menjadi bukti nyata dari semangat gotong royong. Tuan rumah acara terbantu secara moral maupun materiil oleh kehadiran para sinoman yang bekerja dengan tulus dan ikhlas.

2. Tanggung Jawab dan Kerja Sukarela

Anggota sinoman bekerja tanpa pamrih, dengan dasar sukarela dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap kelancaran acara yang berlangsung.

3. Etika dan Tata Krama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun