Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Petrus: Teror Senyap di Balik Penumpasan Kejahatan Era Orde Baru

20 Juni 2025   07:44 Diperbarui: 20 Juni 2025   07:47 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/em4212685 

Jumlah Korban dan Kontroversi 

Angka resmi korban tewas tidak pernah dirilis. Diperkirakan ada antara 300 hingga 10.000 korban. Beberapa sumber seperti kriminolog Mulyana W. Kusumah memperkirakan korban tewas melebihi 2.000 orang. Pemerintah Belanda bahkan sempat meminta klarifikasi atas dugaan 3.000 korban jiwa.

Meskipun angka kejahatan menurun drastis, operasi ini juga mengaburkan batas antara kejahatan dan kekuasaan, membuka ruang bagi pelanggaran HAM besar-besaran. Banyak aktivis dan pengamat operasi Petrus sebagai bentuk represi militeristik terhadap masyarakat dan pembangkangan politik.

Opini Pribadi

"Bagi saya pribadi, operasi Petrus mencerminkan betapa bahayanya sebuah kekuasaan yang tidak dikontrol oleh hukum dan transparansi. Meskipun niat untuk mengurangi kejahatan bisa dipahami, cara yang digunakan yakni pembunuhan tanpa pengadilan dan tanpa bukti yang diuji, sama sekali tidak bisa dibenarkan. Itu bukan keadilan, tapi pembungkaman brutal.

Yang lebih mengerikan lagi, masyarakat didorong untuk hidup dalam ketakutan, seolah-olah keamanan pribadi bisa dicabut sewaktu-waktu tanpa proses. Ini bukan sekadar pelanggaran HAM; ini adalah bentuk kekuasaan absolut yang memperlakukan nyawa manusia sebagai alat propaganda. Pengendalian dengan teror seperti ini bisa meninggalkan trauma kolektif yang panjang, bahkan lintas generasi.

Saya percaya bahwa negara hukum yang sehat seharusnya mengedepankan keadilan yang transparan, bukan kekerasan tersembunyi. Jika pelanggaran dibiarkan atas nama "keamanan", maka hari esok pun bisa diwarnai oleh bentuk represi yang sama dengan wajah berbeda. Karena itu, Petrus bukan sekadar kisah kelam masa lalu ia adalah peringatan keras agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama."

Kesimpulan

Petrus menjadi salah satu bab gelap dalam sejarah kekuasaan Orde Baru. Di satu sisi, operasi ini berhasil menurunkan angka kriminalitas secara drastis; namun di sisi lain, cara brutal dan tanpa proses hukum yang digunakan menciptakan iklim ketakutan, pelanggaran HAM, dan trauma sosial berkepanjangan. Hingga kini, luka dari operasi senyap ini masih membekas dalam ingatan bangsa, menjadi pengingat bahwa keamanan tak boleh dibayar dengan nyawa tanpa keadilan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun