Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Real Count Manipulasi: di Balik Layar Kecurangan Pemilu 2024

22 Februari 2024   22:06 Diperbarui: 22 Februari 2024   22:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mereka mencoba membungkam saya, Raka," bisik Anton lemah. "Tapi saya tidak akan diam. Saya memiliki bukti lain tentang manipulasi data."

Anton menyerahkan sebuah flashdisk kepada Raka. "Di sana ada rekaman percakapan para pelaku. Itu bisa menjadi bukti kuat."

Raka dan pengacara bergegas keluar dari tempat penahanan. Mereka tahu mereka harus segera mengamankan flashdisk tersebut sebelum pihak berwenang yang bersekongkol dengan pelaku manipulasi menyitanya.

Kembali ke kantor redaksi, Raka dan Maya langsung memutar rekaman yang ada di flashdisk. Isinya mengejutkan. Rekaman tersebut berisi percakapan antara para pejabat tinggi KPU yang merencanakan dan menjalankan manipulasi real count.

Dengan bukti baru yang tak terbantahkan tersebut, Raka dan Maya yakin mereka bisa membongkar kedok para pelaku dan membawa mereka ke meja hijau. Mereka segera menyerahkan rekaman tersebut kepada jurnalis internasional yang selama ini membantu mereka.

Berita pun kembali meledak. Publik semakin geram dengan terungkapnya bukti nyata manipulasi real count. Desakan untuk mengusut tuntas kasus tersebut semakin menggema.

Tekanan terhadap Raka dan Maya semakin gencar. Mereka difitnah, diancam, bahkan ada upaya untuk mencelakai mereka. Namun, mereka tetap teguh pada pendirian. Mereka tahu bahwa mereka berada di pihak yang benar, dan mereka tidak akan mundur meski nyawa menjadi taruhannya.

Kasus manipulasi real count pun akhirnya dibawa ke ranah hukum. Para pelaku, termasuk oknum pejabat tinggi KPU, diadili dengan tuduhan pelanggaran pemilu dan kejahatan siber. Proses persidangan berjalan alot, diwarnai dengan berbagai upaya intervensi dari pihak yang berkepentingan.

Raka dan Maya menjadi saksi kunci dalam persidangan tersebut. Mereka bersaksi dengan berani, meski nyawa mereka terancam.

Setelah melalui persidangan yang panjang dan melelahkan, akhirnya keadilan ditegakkan. Para pelaku dijatuhi hukuman setimpal atas perbuatan mereka. Manipulasi real count dinyatakan batal, dan suara rakyat yang sebenarnya pun akhirnya diakui.

Kemenangan Raka dan Maya bukanlah kemenangan tanpa perjuangan. Mereka telah melewati berbagai rintangan, menghadapi ancaman, dan bahkan nyaris kehilangan nyawa. Namun, mereka membuktikan bahwa dengan keberanian, kejujuran, dan tekad yang kuat, kebenaran pada akhirnya akan menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun