Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terciduk (1,2,3)

13 Juni 2018   13:51 Diperbarui: 13 Juni 2018   13:53 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lemah pundaknya menahan sedih dan kelu

Derai air matanya membuatku pilu

Tapi aku tak bisa apa, itu keputusanmu

Kuseka air matanya agar tak banjiri baju

Kudekap pundaknya agar tak jatuhiku

Kusangka dia kuat menahan semua rindu

Saat tak ada respon yang layak untukmu

Kusangga semua sedihnya dalam kalimat panjang tak bertepi

Cukup untuk sudahi remuk redam hati

Kini kuberi dia sabuk penguat hati

Agar tak rindu kamu saat cinta telah mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun