Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sedekah Puisi, Berbagi Keindahan Sajak dalam Tadarus Puisi Ramadhan 2

14 Juni 2018   23:19 Diperbarui: 14 Juni 2018   23:34 1426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alek Brawijaya dalam puisnya " Mazhab Bulan"  

//...Kucatat semuanya dalam satu malam
sampai tiba fajar akan kugabungkan
menjadi sebuah mazhab perjalanan menuju bulan...//

 

Menutup Sedekah Puisi dengan Kefitrian  

     Hingga tiba saatnya akan berganti bulan lulus kita berpuasa sebulan lamanya. Segala ibadah dalam kemulian bulan Ramadhan telah ditukan dengan kefitrian di tiap-tiap manusia. Lalu timbul pertanyaan , seperti yang diungkapkan Riswo Mulyadi dalam puisi nya " Apakah Aku Puasa" berikut cuplikannya: 

//...jika pun aku puasa
apakah akan kembali ke fitri
jika lebaran kujadikan ajang riya..//. 
Kemudian 
 

Agustav Triono  dalam puinya " Ramadhan dan Syawal "  menandai dua bulan yang selalu disambut umat Islam seperti dalam puisinya : 

//Ramadhan dan Syawal adalah sebuah penantian sekian purnama berlalu leliku hidup perjalanan
Seclurit bulan penanda kedatangan dinanti dengan gembira hati
Harihari bertabur religi
Pun berhias hargaharga melambung tinggi
 

Ramadhan dan Syawal adalah sebuah perjumpaan...//. 

Digambarkan dalam suasana lain penyair Zaeni Boli dalam puisinya Malam Hampir Lebaran , berikut cuplikannya:   

//Adakah cinta
Masih menempel di hati kita
Saat Ramadhan berlalu
Tak ku lihat airmatamu//.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun