Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Pun Berayun-ayun di Perayun Biru

29 April 2016   22:36 Diperbarui: 30 April 2016   11:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas kenangan itu mau berkompromi dengan waktu. Aku pun menuju mereka berdua. Ibumu tersenyum sewaktu melihat kedatanganku.

“Lia tidak bisa mudik, Ji. Sibuk mengurusi anaknya. Apalagi hidup di kota besar.”

“Sekarang sudah berapa anaknya, Bik?”

“Empat, Ji.”

“Wah, bisa tambah nih.”

“Jangan. Jaman kini beda dengan jaman dulu. Jaman bibik dulu, bisa beranak tujuh, semua kebutuhan saban bulan terjamin pula oleh perusahaan timah. Apalagi hanya tinggal di kampung begini.”


“Beda jaman, beda repotnya, ya, Bik?”

“Ya itulah. Suaminya juga hanya pegawai biasa. Tapi kamu kapan?”

Aku tidak bisa menjawab dengan jujur, Lia, karena hatiku mendadak kembali berayun-ayun dengan bayangmu, dengan waktu-waktu yang aku sendiri tidak mampu mengaturnya.

*

Aku sendirian mengisi udara dan perayun biru yang sunyi. Bulan larut dalam dekap selimut langit. Sayang kamu tidak di sini bersamaku. Sayangnya  aku dan kamu tidak bisa saling mengisahkan hari-hari yang lengang serta rasa yang meradang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun