Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Pun Berayun-ayun di Perayun Biru

29 April 2016   22:36 Diperbarui: 30 April 2016   11:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku melangkah, menuju keberadaanmu di situ. Sedikit agak cemas karena wajah Andi, Budi, Charli, dan Deni bergantian melintas di kepala seakan tengah melancarkan ancaman . Belum lagi apa kelak kata orang tua-orang tua kampung kita, yang kebetulan melihat kamu dan aku berayun-ayun berdua. Bisa-bisa nanti sampai ke telinga ibuku…

Ah, biarlah. Toh ini hari terakhir. Toh besok dan entah kapan lagi aku bisa duduk berdua denganmu di perayun biru itu.

“Eh, Oji. Tumben sore sudah kemari?”

“Kebetulan saja.”

“Sini, duduk.”

“Iya, terima kasih.”


Kamu bergeser ke satu bagian paling tepi. Dan aku pun duduk di bagian tepi lainnya. Biarlah udara menyekati diriku dan dirimu seperti kemarin-kemarin. Mungkin di tengah antara aku dan kamu terisi oleh hantu mencadin yang sok rajin, datang kesorean.

“Besok aku hendak merantau ke luar pulau, Lia.”

“Mendadak sekali!” Kamu menghadap aku dengan wajah beraneka makna.

Pada sore itu pula aku bisa menggenggam jemarimu. Perayun biru bisa menjadi saksi apabila suatu waktu kelak aku atau kamu ingkari atau pungkiri.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun