Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis

Gemar membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Novel] Musamus Tubuh Kecil Jiwa Besar, Episode 35-36

10 Agustus 2025   04:01 Diperbarui: 9 Agustus 2025   19:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cove Novel Musamus Tubuh Kecil Jiwa Besar (Dokumentasi Pribadi)

"Kami kecil, tapi kami bisa.

Membawa daun, menggulung rumput tua.

Kami mungil, tapi kami kuat.

Membangun rumah dari cinta yang lekat."

Pipa menari di tengah lingkaran, daun palem di tangannya menjadi kipas. Panpan memukul kulit ketapang pelan, sementara dua anak semut dari sisi timur meniup seruling kecil yang mereka buat dari batang kayu bus berlubang.

Tawa, irama, dan semangat menyatu dalam nyanyian yang lebih jujur daripada upacara apapun. Bukan karena iramanya sempurna, melainkan karena hati mereka menari bersama, dalam satu rasa: bahagia karena turut membangun.

Tina, ibu semut muda yang pagi tadi menggulung rumput, berdiri di samping Musamus. Air matanya berkilat.

"Dulu, waktu rumah kami hanyut oleh banjir rawa," katanya pelan, "aku takut anakku akan kehilangan tawa. Tapi lihatlah... sekarang mereka malah menyanyi."

Musamus menoleh padanya. "Mungkin, justru dari kehilangan itu, mereka belajar memeluk yang tersisa."

Langit mulai memerah. Di kejauhan, awan-awan berwarna jingga menari di balik siluet bakau. Dari arah sungai, suara percikan air terdengar: seekor ikan meloncat dari permukaan, seolah ingin turut menyambut irama yang melambung ke udara.

"Lagu ini," kata Pipa setelah mereka selesai menyanyi, "harus dinyanyikan setiap sore sampai rumah ini selesai!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun