Buah Kecil di Tengah Arus
Rawa pagi itu berbisik pelan, airnya tenang tapi menyimpan arus yang tak terlihat mata. Kabut yang biasa menggantung di pucuk palem sudah terangkat, memberi jalan pada sinar matahari yang jatuh lembut menembus celah daun-daun. Di bawah pohon besar, tempat semut-semut Musyawarah berkumpul selama berhari-hari, suasana masih bergema oleh diskusi kemarin: tentang tembok, tanggul hidup, dan kemungkinan-kemungkinan baru yang lahir dari kebersamaan.
Namun pagi ini, bukan Musamus yang membuka pertemuan. Seekor semut muda berdiri di tengah lingkaran, tubuhnya kecil, belum penuh tumbuh tanduk antena seperti para tetua, tapi matanya tajam, penuh cahaya. Ia bernama Luma.
"Saya tahu, saya bukan siapa-siapa di antara kalian," suara Luma lirih, tapi cukup keras untuk didengar mereka yang duduk di akar dan lipatan daun palem. "Saya hanya semut pemanjat batang palem, pengumpul serbuk sari dan buah-buah kecil. Tapi tadi pagi, saya melihat sesuatu."
Semua mata tertuju padanya. Seekor burung kakatua yang bertengger di dahan palem pun menoleh, diam-diam mendengarkan.
"Ada perahu besar melintas di rawa," lanjut Luma. "Bukan perahu seperti milik para kepiting atau nelayan burung air. Ini... ini perahu manusia. Ada suara mesin. Dan mereka menebang pohon. Aku lihat sendiri pohon sagu tua rubuh ke air, dan banyak ikan meloncat ketakutan."
Riuh rendah terdengar. Para semut saling pandang. Beberapa menggerakkan rahang mereka, tanda cemas yang sudah dikenal sejak generasi lampau.
"Tenang, saudara-saudara," ujar Musamus sambil melangkah ke tengah lingkaran. "Mari dengarkan dulu sepenuhnya apa yang Luma lihat."
Luma menarik napas. "Aku mencoba mendekat, menyusuri tangkai palem, tapi baunya menyengat. Bau asap dan besi. Mereka tak melihatku. Tapi aku melihat mereka membentangkan jaring besar. Bukan untuk menangkap ikan, tapi untuk menutup aliran air ke arah barat kampung kita."
Pak Gala mengernyit. "Kalau benar begitu, ini bukan hanya urusan kita sebagai semut. Ini bisa mengubah arus rawa. Mengubah hidup semua makhluk di dalamnya."