Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis

Gemar membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Novel] Yamle Sang Burung Api, Episode 33-34

9 Mei 2025   04:15 Diperbarui: 8 Mei 2025   19:35 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana Penyelamatan

Malam itu, di balik dinding tebal perpustakaan, Wakati, Dabu, dan Mayul merencanakan langkah mereka berikutnya. Lilin-lilin menerangi ruangan dengan cahaya lembut, menciptakan bayangan yang menari di dinding. Perasaan tegang namun penuh harapan memenuhi udara.

"Kita harus segera bertindak," kata Wakati dengan suara tegas. "Setiap hari yang berlalu, Yamle semakin terjebak di istana ini."

Mayul mengangguk, memahami urgensi mereka. "Aku setuju. Tapi kita harus berhati-hati. Raja memiliki mata-mata di mana-mana. Jika mereka mencurigai sesuatu, kita bisa berakhir di penjara, atau lebih buruk."

Dabu, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Apa yang Anda sarankan, Mayul? Bagaimana kita bisa menyelamatkannya tanpa menarik perhatian?"

Mayul mengeluarkan sebuah peta dari laci mejanya dan meletakkannya di atas meja. "Ini adalah denah istana. Ada beberapa jalur rahasia yang bisa kita gunakan untuk keluar tanpa terdeteksi. Namun, kita harus menunggu waktu yang tepat."

Wakati dan Dabu memandangi peta dengan saksama. Setiap garis dan tanda di peta itu menjadi kunci untuk menyelamatkan Yamle. "Kapan waktu yang tepat itu?" tanya Wakati.

"Pada malam pesta besar yang akan diadakan tiga hari lagi," jawab Mayul. "Saat itu, semua perhatian akan tertuju pada perayaan, dan pengawasan di sekitar istana akan berkurang. Itulah kesempatan kita."

Dabu menggenggam tangan Wakati dengan erat. "Kita harus memastikan Yamle tahu tentang rencana ini. Bagaimana kita bisa memberitahunya tanpa membuatnya ketakutan atau mencurigakan?"

Mayul tersenyum, menunjukkan keyakinan. "Aku akan menyampaikan pesannya. Aku memiliki akses ke kamar Yamle. Aku akan memberitahunya tentang rencana ini dengan cara yang paling aman."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun