Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Rahasia Kedahsyatan Sultan Yogyakarta Saat Merobohkan Tembok Benteng

5 September 2025   18:46 Diperbarui: 5 September 2025   18:46 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembok bata yang dibikin siang hari, malamnya dirobohkan lagi (Dokpri Agustina)

Sebagaimana telah disampaikan di atas, tembok bata yang baru dibangun itu malam harinya dirobohkan Sultan HB X dalam prosesi Jejak Banon. Merobohkannya pakai kaki (menendang).

Prosesi tersebut dilakukan sebagai simbol untuk mengenang apa yang dahulu dilakukan Pangeran Mangkubumi (Sultan HB 1), tatkala melarikan diri dari kejaran musuh seusai Salat Jumat. Berhubung benteng di bagian selatan masjid tak ada pintunya, beliau pun menjebol tembok benteng dengan tendangan dahsyat.

*
Hari ini di media massa banyak berseliweran video tentang prosesi Jejak Banon semalam. Menampakkan detik-detik tembok bata dirobohkan Sultan HB X (Ngarsa Dalem). Disusul masyarakat berebutan mengambil reruntuhannya untuk dibawa pulang.

Warganet sudah pasti banyak yang mengomentari. Beberapa di antara mereka berkomentar tentang keselamatan Ngarsa Dalem saat merobohkan tembok bata. Mereka menganggap prosesi itu berbahaya.

Mereka pun mengusulkan prosesi Jejak Banon diganti atau dihilangkan saja. Alasannya, khawatir Ngarsa Dalem terluka sebab ketimpa bongkahan besar tembok bata yang dirobohkan.Atau, kaki beliau keseleo saat merobohkan.

Ada juga warganet yang menyarankan tembok bata bagian atas sebaiknya direkatkan dengan pasir dan air saja. Tanpa semen. Yang pakai semen bagian bawah saja. Saya pun senyum-senyum membacanya

Warganet tersebut tidak tahu. Sesungguhnya tembok bata itu memang dibangun hanya dengan pasir dan air. Tanpa semen. Dibikin sejak siang. Jadi, makin malam makin kering sehingga makin mudah dirobohkan.

Kiranya, itulah rahasia kedahsyatan tendangan Ngarsa Dalem saat merobohkan tembok bata. Memang sengaja dibikin rapuh!

Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun