Mohon tunggu...
Agus Jogja Training
Agus Jogja Training Mohon Tunggu... CEO Kelas Instruktur

Saya membangun platform kelasinstruktur.com sebagai media penghubung antara para trainer dan penyelenggara training atau peserta korporat, setiap orang punya kesempatan mencoba menjadi pengajar profesional, menambah jam terbang dan relasi dengan para profesional.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pecel : Sarapan Khas Nusantara yang Kaya Gizi

16 September 2025   15:00 Diperbarui: 16 September 2025   12:25 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pecel : Sarapan Bergizi Asli Nusantara


Di tengah gempuran menu sarapan modern seperti sereal, roti panggang, atau oatmeal, pecel tetap berdiri tegak sebagai primadona di banyak daerah di Jawa. Bagi masyarakat Jawa, pecel sudah menjadi bagian dari tradisi yang mendarah daging.

Pecel adalah salah satu hidangan khas Indonesia, khususnya Jawa, yang terdiri dari berbagai macam sayuran rebus yang disiram bumbu kacang pedas. Kombinasi yang terlihat sederhana ini menyimpan banyak gizi dan makna budaya yang mendalam. Mari kita bedah mengapa pecel layak disebut sebagai sarapan sehat dan bergizi yang asli nusantara.

Aneka Sayuran

Secara nutrisi, pecel adalah paket lengkap untuk memulai hari. Perpaduan sayuran dan bumbu kacang menciptakan perpaduan kandungan gizi yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.

  • Sumber Serat dan Vitamin 
    Sayuran yang umum digunakan dalam pecel seperti bayam, kangkung, tauge, kacang panjang, dan kol kaya akan serat. Serat ini penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, membuat kita merasa kenyang lebih lama, dan membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, sayuran hijau juga kaya akan vitamin A, C, dan K, serta mineral seperti zat besi dan kalsium.

  • Protein dan Lemak Sehat dari Bumbu Kacang
    Bumbu kacang adalah rahasia kenikmatan pecel. Bumbu ini terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan, dicampur dengan cabai, gula merah, asam jawa, dan rempah lainnya. Kacang tanah merupakan sumber protein nabati yang sangat baik. Protein berperan penting dalam membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh.

"Bumbu pecel, yang terbuat dari kacang tanah, menyediakan protein dan lemak sehat tak jenuh tunggal yang bermanfaat bagi kesehatan jantung," ujar ahli gizi Dr. Tirta Prawita Sari, dalam sebuah wawancara.

  • Karbohidrat Kompleks untuk Energi
    Pecel biasanya disantap bersama nasi putih, nasi jagung, atau lontong. Kombinasi ini memberikan karbohidrat kompleks yang dibutuhkan tubuh untuk energi. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga energi dilepaskan secara bertahap dan membuat kita tidak cepat merasa lemas.

Intinya, pecel menyediakan kombinasi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral. Nah, bisa dibilang, pecel merupakan alternatif yang jauh lebih baik daripada sarapan instan yang seringkali tinggi gula dan rendah serat.

Warisan Budaya Nusantara

Di balik kelezatan dan manfaat kesehatannya, pecel juga memiliki makna budaya yang kuat, khususnya dalam masyarakat Jawa.

  • Simbol Keragaman dan Kebersamaan 
    Berbagai macam sayuran yang disatukan dalam satu piring melambangkan keragaman dan harmoni. Meski berbeda jenis dan tekstur, semua sayuran itu bersatu dalam balutan bumbu kacang. Oleh karena itu, pecel bisa dimaknai sebagai cerminan masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya, namun tetap bersatu.
  • Sarapan yang Merakyat dan Dekat dengan Keseharian
    Pecel adalah makanan yang sangat merakyat. Kita bisa menemukan penjual pecel di mana saja, mulai dari warung sederhana di pinggir jalan hingga restoran. Aksesnya yang mudah didapat dan harganya yang terjangkau membuat pecel menjadi salah satu sarapan wajib bagi sebagian masyarakat, terutama masyarakat jawa.

"Pecel adalah simbol kearifan lokal dalam memanfaatkan hasil bumi. Bahan-bahannya sederhana, mudah didapat, dan diolah dengan cara yang juga sederhana," tulis sosiolog Dr. Agus Purwadi dalam bukunya, Jejak Rasa Nusantara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun