Saya mengenal Pasar Baru Bekasi sebagai pasar yang tidak pernah tidur. Lokasinya persis berada di depan terminal antar kota, membuat arus manusia seperti tak pernah berhenti.
Tidak ada "hari pasar" seperti di Cisalak. Di sini, setiap hari adalah hari pasar. Keramaian hampir 24 jam; penjual dan pembeli silih berganti. Bukan hanya kebutuhan pokok, tapi juga elektronik, peralatan rumah tangga, hingga makanan khas dijajakan di sana.
Kenangannya bagi saya, persis di depan pasar ini saya menunggu angkot menuju arah pulang. Bukan angkot yang ngetem di dalam terminal, karena kami yang berseragam sekolah hanya membayar setengah dari ongkos orang dewasa.
"Dulu pasar ini tak pernah tidur. Sekarang, ia seperti bangun sesekali hanya untuk mengingat bahwa pernah begitu hidup."
Setelah Pandemi, Kehidupan Seakan Tertidur
Namun, itu dulu sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Kini, suasana pasar sangat berbeda. Banyak toko yang tutup, baik di dalam maupun di bagian depan. Sepi. Sunyi. Hanya beberapa toko peralatan elektronik yang terlihat masih bertahan. Ketika saya lewat beberapa bulan lalu, saya sempat berhenti dan mengambil beberapa foto.
Ada rasa sedih yang sulit dijelaskan. Pasar yang dulu hidup dan penuh semangat, kini seperti kehilangan ruhnya.