Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tantangan Kuatkan Literasi Digital, Entaskan Buta Aksara, dan Guru Penggerak

3 Februari 2023   16:11 Diperbarui: 5 Februari 2023   09:09 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para lanjut usia belajar menulis dan membaca untuk memberantas buta huruf.| KOMPAS.com/Ira Rachmawati

Seorang bapak psikologi dan pembelajar akselerasi dari Bulgaria, Dr. Georgi Luzanov berkata, "Semua anak dilahirkan dengan potensi menjadi genius .Bagaimanapun dalam proses pertumbuhannya, banyak yang mengalami kemunduran kegeniusannya karena saran-saran norma sosial yang negatif".

Apa yang dimaksud dengan Norma Sosial yang negatif itu? Gordon Stokes mengatakan bahwa "80 persen kesulitan belajar berhubungan dengan stress. Hilangkan stress, maka Anda menghilangkan kesulitan-kesulitan itu."

Perkuat Literasi Digital

Tak dapat dipungkiri, buta aksara akan berimbas dan berdampak buruk pada kemampuan literasi digital masyarakat kita. Bagaimana tak berdampak negatif?

Orang yang tidak mampu membaca, menulis dan berhitung disuguhi perangkat IT seperti handphone atau smartphone, Laptop ataupun perangkat IT lainnya akan sangat sulit untuk mengoperasikannya. Padahal penggunaan teknologi digital memudahkan banyak aktivitas masyarakat dan juga mendorong peningkatan literasi digital.

Namun tak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi ini juga dibarengi dengan maraknya penipuan-penipuan dan juga ancaman risiko keamanan di jagad maya. Modus kejahatan siber semakin marak dan semakin profesional, serta terus berkembang yang membuat kita harus tetap berhati-hati dan diharapkan melek terhadap perkembangan dunia teknologi ini.

Bagaimana tidak? Baru-baru ini kita dihebohkan dengan maraknya pesan berantai yang dikemas sedemikian menarik dengan menggunakan undangan digital. 

Ya, tiba-tiba muncul di percakapan Whatsapp kita undangan pernikahan berekstension *.APK -- Aplication Package File yang otomatis apabila di klik atau disentuh, maka APK itu akan ter-install sendiri di gaway atau smartphone atau telepon pintar kita yang otomatis akan terinstall dan menginfeksi atau mengetahui segala data-data penting di gaway kita.

Inilah pentingnya literasi digital yang tak hanya urusan pemerintah dalam hal memperkuat keamanan digital, namun juga harus dibarengi dengan kecakapan digital, etika digital, dan juga budaya digital yang baik yang harus ditunjukkan oleh rakyat Indonesia.

Faktanya, hasil riset pengukuran indeks literasi digital nasional terbaru menunjukkan bahwa terjadi sedikit peningkatan sebesar 0,05 poin dibandingkan di tahun 2021. Pengukuran indeks literasi digital nasional ini menggunakan empat pilar utama, yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.

Dengan dientaskannya buta aksara ini diharapkan akan berdampak positif pada kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia agar memiliki kemampuan tidak hanya sebatas mengidentifikasi informasi, melainkan juga memiliki kemampuan untuk mengantisipasi saat menerima informasi atau dokumen digital yang berpotensi merugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun