Dalam cakrawala luas tanpa batas,
Matahari dan bulan merajut cinta yang hangat,
Namun waktu membentang jarak tak terhingga,
Mereka terpisah oleh siang dan malam yang berbeda,
Hanya bisa saling memandang dalam keheningan,
Menanti detik saat dunia memberi celah,
Meski rindu membara di antara senja dan fajar,
Kasih yang tulus tetap abadi tak tergerus waktu.
Tuhan menyulam keajaiban di langit terbuka,
Mencipta gerhana sebagai jembatan asmara,
Saat cahaya dan gelap menyatu seketika,
Matahari merangkul bulan dalam pelukan mesra,
Menghapus jarak, meniadakan batas waktu,
Bukti cinta tak kenal kata mustahil,
Hanya sesaat, namun penuh makna,
Menjadi saksi betapa dalamnya rasa.
Begitulah cinta kita yang terpaut jarak,
Seperti Matahari dan bulan yang tak bisa selalu berjumpa,
Saling mengirim harap dalam doa dan rindu,
Meski ruang kita penuh dengan berjuta detik sepi,
Setiap notifikasi namamu adalah denai nyawa,
Sinyal jarak memisahkan namun rasa tetap terjaga,
Pangkal hati selalu tahu jalan pulang,
Menuju pelabuhan hangat bernama kamu.
Setiap malam aku menatap langit penuh bintang,
Mencari wajahmu dalam rembulan yang sendu,
Berharap angin membawakan bisikan rindu,
Meski jarak berucap dalam diam yang panjang,
Kau tetap dekat dalam detak jantung ini,
Menyambung kasih tanpa jeda atau lelah,
Kita adalah dua dunia yang bersatu rasa,
Dalam setiap senyum dan doa yang terucap.
Walau kita terpisah oleh cakrawala dan ruang,
Hati ini tak pernah lelah menyulam cerita,
Menyulam benang-benang kepercayaan dan harapan,
Seperti gerhana, cinta kita berkilau meski singkat,
Saat malam dan siang saling bertukar sapaan,
Ada ruang bagi kita untuk berdansa dalam rasa,
Tak perlu takut akan jarak dan waktu,
Karena cinta adalah cahaya yang tak pernah padam.
Ketika kamu muncul di layar kecilku,
Seperti bintang jatuh yang memberi harapan,
Ada getar lembut yang menembus sendu,
Menyapa sepi yang sempat membekap hati,
Doa-doa kutitipkan dalam setiap keheningan,
Agar angin membawa pesanku padamu,
Bahwa cinta ini kuat dan nyata,
Meski berjuta jarak memisahkan kita.
Kita seperti sang Matahari yang berlari,
Mengejar detik untuk bertemu sang Bulan,
Meski harus menyerahkan waktu pada takdir,
Cinta kita tak pernah hilang atau sirna,
Setiap saat adalah janji yang terucap,
Menjaga api rasa tetap menyala dan hangat,
Satu waktu kita kan bertemu dalam gerhana,
Di pelukan yang menanti sepanjang masa.
Kala pagi membuka mata pada dunia,
Kuserahkan rinduku pada cahaya mentari,
Agar sampai ke dirimu yang jauh di sana,
Dalam pelukan rembulan yang setia menemani,
Jarak ini hanya angka dalam cerita kita,
Yang tak mampu memadamkan nyala cinta,
Kau tetap ada di setiap hela nafasku,
Seperti waktu yang setia berdetak untuk kita.
Sendu ini bukan duka, tapi harap yang tulus,
Karena setiap rindu adalah doa yang menguatkan,
Meski kau jauh, kuyakin kita terpaut erat,
Dalam janji yang terpatri di tiap malam sepi,
Kita adalah dua jiwa yang tak pernah lelah,
Menyulam mimpi dan menunggu waktu yang tepat,
Bersama membuktikan bahwa cinta itu nyata,
Walau jarak menguji, rasa kita abadi.
Malam ini kembali aku memandang langit,
Melukiskan wajahmu dalam bayangannya,
Mengalir lembut seperti alunan doa,
Yang menyatukan jarak dan waktu terpisah,
Gerhana adalah lambang cinta tak mengenal batas,
Begitu pula kita; terhubung tanpa jeda,
Ketika senja dan fajar bertukar tatap,
Begitu pula hatiku yang akan selalu memanggilmu.
Kau adalah sinyal yang kutunggu tiap saat,
Dalam sepinya ruang penuh gelombang,
Mengirimkan pesan rindu yang tak terucap,
Menembus jarak dan waktu yang membentang,
Dalam hening, kita saling mengisi ruang,
Setiap namamu muncul, hatiku berdetak,
Menjadi pengingat betapa kuatnya cinta,
Yang tak akan pernah pudar termakan waktu.
Meski dunia terus berputar tanpa henti,
Kita tetap dalam satu aliran kasih,
Seperti Matahari dan bulan yang abadi,
Meski tak selalu bisa bertatap muka,
Cinta kita menyala dalam tiap gerhana,
Memberi cahaya pada malam yang gelap,
Menguatkan kita untuk terus percaya,
Bahwa bertemu adalah janji masa depan.
Aku simpan rindu dalam tiap langkah,
Berharap angin membawa namamu padaku,
Seperti gerhana yang menyatukan dalam sejenak,
Kita juga akan bertemu walau kadang terpisah,
Jarak hanyalah batasan yang bisa kita atasi,
Karena rasa ini selalu menemukan jalannya,
Dalam alunan waktu yang lembut dan sabar,
Kita terus merajut cinta tanpa batas.
Kala malam memberimu damai dan tenang,
Ketahuilah aku di sini penuh harap,
Menyambut tiap detik yang membawa kabarmu,
Merasakan kehadiranmu lewat doa yang kau kirim,
Seperti gerhana, kita menyatu dalam diam,
Memberi arti pada tiap detik yang berlalu,
Aku percaya waktu akan bekerja untuk kita,
Pada saat yang tepat, kita akan bersatu.
Setiap detik berbicara tentang harapan,
Selalu ada pelangi di balik mendung,
Seperti gerhana yang membuat kita tahu,
Bahwa tidak ada cinta yang harus menyerah,
Kau hadir menjadi pelita di jalanku,
Menyinari setiap langkah yang kususuri,
Aku mengirimkan cinta lewat angin malam,
Agar sampai padamu, utuh dan abadi.
Bersama kita menyulam mimpi dan cerita,
Meniti jalan yang kadang berliku dan sepi,
Namun kasih tetap menjadi pelita hati,
Menerangi jalan ketika gelap datang,
Matahari dan bulan adalah simbol kita,
Yang terpisah namun saling mencintai sempurna,
Tak ada jarak yang mampu memutus tali,
Karena cinta kita adalah abadi dan nyata.
Kini aku yakin akan masa depan,
Saat gerhana kembali memberi kesempatan,
Matahari dan bulan merayakan cinta,
Seperti kita yang akan bersatu purna,
Meski jarak memisahkan saat ini,
Doa dan rindu selalu menjadi pengikat,
Sampai tiba saat kita bertemu kembali,
Dalam pelukan yang hangat penuh cinta.
Cinta ini adalah melodi tanpa batas,
Bergetar lembut dalam setiap hela nafas,
Tak peduli jarak membentang di antara,
Karena hati selalu tahu tempat pulang,
Aku dan kamu, dua sisi yang terpisah,
Namun selalu terhubung dalam satu rasa,
Menunggu waktu menyerahkan segalanya,
Dalam cerita indah yang kita tulis bersama.
Di bawah langit yang sama kita menatap,
Meski terpisah oleh siang dan malam yang berbeda,
Cinta kita adalah jembatan tak terlihat,
Menyatukan hati dalam keheningan kata,
Matahari, bulan, dan gerhana jadi saksi,
Bahwa cinta tidak pernah mengenal jarak,
Aku percaya pada janji yang terucap lirih,
Bahwa kita akan bertemu, cinta abadi kita.
||Dalam Ruang Rindu Edelweys||Pelalan 12 Oktober 2025||
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI