Kau adalah sinyal yang kutunggu tiap saat,
Dalam sepinya ruang penuh gelombang,
Mengirimkan pesan rindu yang tak terucap,
Menembus jarak dan waktu yang membentang,
Dalam hening, kita saling mengisi ruang,
Setiap namamu muncul, hatiku berdetak,
Menjadi pengingat betapa kuatnya cinta,
Yang tak akan pernah pudar termakan waktu.
Meski dunia terus berputar tanpa henti,
Kita tetap dalam satu aliran kasih,
Seperti Matahari dan bulan yang abadi,
Meski tak selalu bisa bertatap muka,
Cinta kita menyala dalam tiap gerhana,
Memberi cahaya pada malam yang gelap,
Menguatkan kita untuk terus percaya,
Bahwa bertemu adalah janji masa depan.
Aku simpan rindu dalam tiap langkah,
Berharap angin membawa namamu padaku,
Seperti gerhana yang menyatukan dalam sejenak,
Kita juga akan bertemu walau kadang terpisah,
Jarak hanyalah batasan yang bisa kita atasi,
Karena rasa ini selalu menemukan jalannya,
Dalam alunan waktu yang lembut dan sabar,
Kita terus merajut cinta tanpa batas.
Kala malam memberimu damai dan tenang,
Ketahuilah aku di sini penuh harap,
Menyambut tiap detik yang membawa kabarmu,
Merasakan kehadiranmu lewat doa yang kau kirim,
Seperti gerhana, kita menyatu dalam diam,
Memberi arti pada tiap detik yang berlalu,
Aku percaya waktu akan bekerja untuk kita,
Pada saat yang tepat, kita akan bersatu.
Setiap detik berbicara tentang harapan,
Selalu ada pelangi di balik mendung,
Seperti gerhana yang membuat kita tahu,
Bahwa tidak ada cinta yang harus menyerah,
Kau hadir menjadi pelita di jalanku,
Menyinari setiap langkah yang kususuri,
Aku mengirimkan cinta lewat angin malam,
Agar sampai padamu, utuh dan abadi.
Bersama kita menyulam mimpi dan cerita,
Meniti jalan yang kadang berliku dan sepi,
Namun kasih tetap menjadi pelita hati,
Menerangi jalan ketika gelap datang,
Matahari dan bulan adalah simbol kita,
Yang terpisah namun saling mencintai sempurna,
Tak ada jarak yang mampu memutus tali,
Karena cinta kita adalah abadi dan nyata.
Kini aku yakin akan masa depan,
Saat gerhana kembali memberi kesempatan,
Matahari dan bulan merayakan cinta,
Seperti kita yang akan bersatu purna,
Meski jarak memisahkan saat ini,
Doa dan rindu selalu menjadi pengikat,
Sampai tiba saat kita bertemu kembali,
Dalam pelukan yang hangat penuh cinta.
Cinta ini adalah melodi tanpa batas,
Bergetar lembut dalam setiap hela nafas,
Tak peduli jarak membentang di antara,
Karena hati selalu tahu tempat pulang,
Aku dan kamu, dua sisi yang terpisah,
Namun selalu terhubung dalam satu rasa,
Menunggu waktu menyerahkan segalanya,
Dalam cerita indah yang kita tulis bersama.
Di bawah langit yang sama kita menatap,
Meski terpisah oleh siang dan malam yang berbeda,
Cinta kita adalah jembatan tak terlihat,
Menyatukan hati dalam keheningan kata,
Matahari, bulan, dan gerhana jadi saksi,
Bahwa cinta tidak pernah mengenal jarak,
Aku percaya pada janji yang terucap lirih,
Bahwa kita akan bertemu, cinta abadi kita.
||Dalam Ruang Rindu Edelweys||Pelalan 12 Oktober 2025||
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI