Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kawan, Ini Bukan Balada, tapi Tragedi!

30 Oktober 2020   08:11 Diperbarui: 30 Oktober 2020   08:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembunuhan Agamemnon, ilustrasi dari Stories from the Greek Tragedians oleh Alfred Church, 1897 (Sumber foto: wikipedia.org / public domain)

Kisah lama pasti pernah kau dengar, kawan...

Saat sebuah kerajaan menyerang kerajaan lain,

"demi politik", pembunuhan pun dilakukan!

Sekian nyawa melayang pergi,

meninggalkan raga mereka

yang hingga kini mungkin tak pernah tahu

apa alasannya mereka mati saat itu.

Kisah lainnya pasti pernah kau simak, kawan...

Saat sebuah negara melakukan agresi militer di negara lainnya,

"demi politik dan kekuasaan", nyawa manusia jadi tumbalnya!

Sekian orang menjadi korban,

desingan peluru, ledakan mortir atau bom

terlempar dan dijatuhkan ke sasaran

dan jiwa-jiwa itu pun menggelepar

terlunta dalam nestapa berkepanjangan.

Berita di koran pun tentu pernah kau baca, kawan...

Seorang anak membunuh orang tuanya,

atau mertua membunuh menantunya,

dan pasti karena "alasan politik"

yang menjadi latar belakangnya!

Politik yang diterapkan dalam rumah tangga,

yang berujung malapetaka.

Pembunuhan pun juga terjadi,

hingga di rumah-rumah ibadah

dan lagi-lagi mereka yang menjadi korbannya

tak pernah tahu alasannya,

mengapa jiwa mereka harus "dipisahkan" dari raganya?!

Puisi ini bukan tentang balada, kawan....

Tapi tentang tragedi!

Tentang kisah yang sudah terjadi,

juga tentang kisah yang berulang kali terjadi,

"tentang pembunuhan",

tentang korban jiwa-jiwa

yang hingga kini pun nanti

"tak pernah tahu alasannya"

mengapa mereka terbunuh atau dibunuh?!

Melalui tragedi-tragedi itu...

 

Banjarmasin, 30 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun