Puisi: Idolaku

Kau kujadikan idaman. Dari berjuta  bintang bertebaran. Mereka menebarkan aroma pikatnya.  Menyebar ke penjuru sisi hidup kami. Mengikat dan memikat dengan gincu buaihan mantranya. 

Entah apa yang kau biuskan.  Aku tak pandang  itu. Cantik rupa menawan. Karyamu yang menentramkan. Tak dapat aku katakan kini. Nanti kala kau jadi dewi di kadewatan. Yang akan mempunyai kunci kehidupan kami. Tolonglah dan ubah suratan takdir kami. 

Kini kau naik kasta. Mau ke tingkat dewa. Aku siap jadi bala roda yang menggulirkan ke sana. Kian butuh bala banyak lagi. Doa dan upeti yang harus tersedia. 

Banyak rintang yang ada. Jangan takut kecil asa. Tingkatan itu harus kian teraih sempurna. 

Aku dan semua bala-ku  tetap mengawal hingga tiba di tujuan itu. 

sb4/25-5-23