Mata harus terpejam..
Dini hari ini yang sepi..
Teruslah melangkah dalam kesesakan..
Di tengah pandemi ini..
Teruslah berdoa agar angin segar kesembuhan jiwa dan raga terwujud indah..
Tenanglah.. Pasti cahaya kasihMu selalu terpancar indah..
Meski waktu tertentu bejalan..
Pejamkan matamu... Ya...
Biarkan kesusahan esok hari.. Terselesaikan di keesokan harinya...
Teguhkanlah hatimu dalam himpitan waktu ini...
Biarkanlah berjalan dalam seberkas cahaya kasihMu..
Sebelum sang mentari menampakkan sinarnya...
Pejamkan matamu... Ya..
Istirahatlah..
Istirahatkan tubuhmu yang lemah ini...
Biarkan relung-relung hatimu..
Terisi terang kasihNya...
Terpancar wajah kebaikan Mu...
Istirahatlah
Di dalam bernafaslah..
Tariklah nafas panjang..
Pejamkan matamu...
Berdoalah yang masih menyediakan malam..
Kau bisa melihat malam ini
Heningnya malam yang sepi..
Tinggal binatang malam yang akan tertidur pulas
Pagi ini dari kekerasan hati ... Mereka..
Yang belum membukakan kasihMu yang besar...
Tenang dan tegarlah...
Tidurlah...
Agar kau bisa melihat indahnya mentari
Yang mempertarihkan sinarnya sampai sore..
Malam kembali lagi...
Tuk pejamkan mata..
Setelah mengumpulkan ribuan harapan dan kebaikan...