Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: SD-ku yang Terlupa

7 Mei 2020   17:08 Diperbarui: 7 Mei 2020   17:25 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang kau sudah berubah.. 

Tamanmu begitu indah.. 

Pohon rindang yang dulu ku duduk bermain.. 

Bersama teman.. Seangkatan

Sudah menjadi tua.. Setia menemani.. 

Anak dan cucu alumni ini.. 

Besar dan rindang.. 

Seakan bunganya.. Yang harum.. 

Se harum buahnya nanti.. 

Meski pohon yang lain telah di remajakan.. 

Memang kau tak seluas dulu.. 

Waktu kami sepak bola bersama pernah sesekali.. 

Pecahkan kaca mako dan jendela.. 

Di hukum bersama tak mengerjakan PR.. 

Sampai.. Terpisah.. Dengan waktu yang harus memilih panggilan kami masing-masing.. 

Ada yang masih bertengger kokoh.. 

Patung Santo Yosef  .. Yang berulang kali.. 

Berganti kostum catnya.. 

Lekang di makan usia... 

Sekokoh kenangan pada guru-guru.. nya.. 

Jasamu sungguh mulia.. 

Kau mendidik kami.. Tanpa mengeluh.. 

Sampai kami menemukan...cita.. 

panggilan hidup kami.. 

Cita-cita yang terus kami ukir.. Untuk mas depan.. 

Memajukan anak bangsa generasi kami.. 

Ke depan yang lebih baik.. 

Langkah demi langkah terlampau.. 

Alumnimu sudah ke penjuru dunia ini.. 

Menjelajah menanam benih-benih kebaikannya.. 

Terimakasih almamaterku kau tetap berdiri kokoh

Mendidik kami.. Dewasa dalam segala hal.. 

Mendewasakan iman kami.. 

Seturut kehendakMu... 

Ditengah.. Tantangan dunia ini.. 

Sungguh.. Kau saksi bisu.. Kenangan kami yang tak terlupa.. 

Sepi untuk.. Sementara waktu..  Bersama pandemi ini.. 

Mereka belajar di rumah.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun