Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Banggakan Papua, Risma Skakmat Anies Soal Data Bansos Ganda

4 Agustus 2021   11:18 Diperbarui: 5 Agustus 2021   08:01 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bansos DKI Jakarta (mediaindonesia.com).

Dengan membandingkan kecepatan petugas di Papua memperbaiki data, Risma menyodorkan fakta bahwa DKI lebih lama dalam bekerja.

Mensos Risma, (detik.com, 4/8/2021):

"Di Papua jangan dikira jauh di sana tidak perbaiki, ada satu daerah kabupaten yang sudah perbaiki 100 persen.

Silakan mau gimana ya, saat kita mau penutupan bulan apa itu, di DKI itu baru 40 persen perbaikan datanya. Akhirnya saya suruh staf saya turun untuk bantu."

Dari apa yang disampaikan yang dapat kita tangkap adalah data diajukan dari daerah, diverifikasi di pusat, lalu dikembalikan lagi. Perbandingannya, salah satu daerah di Papua cepat merampungkan data dobel 100% sementara yang di DKI baru 40%.

Terkait data bansos ini sebelumnya sempat pula muncul di NTT. Bukan Risma yang memulai tetapi Bupati Alor yang membuka sendiri. Berawal dari dana bantuan bencana yang disalurkan lewat DPRD --bukan Pemda-- masalah lantas merembet ke data PKH.

Selain basis prosedur di atas, ada alasan lain mengapa Anies sulit menang adu data bansos. Hal ini pernah diulas dalam tulisan lalu.

Baca: Risma Ungkap Penghapusan Data Ganda Bansos

Alasan yang lain yaitu terkait latar belakang naiknya Risma menjadi Mensos sebagai pengganti Juliari Batubara yang ditangkap KPK.

Jokowi dan PDIP pasti tidak akan mau kecolongan dua kali oleh menteri partai yang dipilih sebagai nakhoda Kemensos. Mestinya ada pengawasan ekstra dan personal yang dipilih harus betul-betul berintegritas.

Reputasi Risma sendiri cukup diakui di daerahnya. Terpilih dua kali di Surabaya dengan suara yang meyakinkan adalah bukti kepercayaan. Sementara itu Anies saat ini masih menjalani proses periode pertamanya di Jakarta.

Faktor lain --yang mungkin agak melenceng-- adalah Risma adalah perempuan dengan ketelitian yang baik.

Mungkin hal ini dianggap bias gender tetapi fakta menunjukkan biasanya yang menjadi bendahara --kecuali DKM mushola--  adalah perempuan. 

Data bansos tidak terkait dengan jabatan bendahara negara tetapi anggaran yang berputar di sekitarnya sungguh sangat menggiurkan. Perlu sosok yang cermat sekaligus tangguh untuk mengawalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun