Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Soal Kurikulum dan Pembelajaran

9 Maret 2024   18:14 Diperbarui: 9 Maret 2024   18:23 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.ruangguru.com/blog/kurikulum-merdeka

Ketika kurikulum merdeka pada saat ini sedang diberlakukan oleh pemerntah melalui kementrian pendidikan nasional sejak tahun 2020 lalu. Banyak hal yang dapat memberikan proses pembelajaran untuk kita semua terutama para pengampu pendidikan di Indonesia. Guru dan tenaga pendidik diwajibkan untuk beradapsi terhadap suatu proses tuntutan perubahan dan perkembangan zaman yang begitu kompleks.

Proses pengembangan kurikulum merdeka yang akan berganti menjadi suatu kurikulum nasional pada saat ini perlulah dicermati dengan pemahaman narasi yang dapat dikembangkan di dalam kelas. Guru dan tenaga pendidikan yang menjadi subyek serta obyek dalam tahapan yang mengejawantahkan pelaksanaan kurikulum harus dapat memahami secara holistik kerangka acuan dalam memahami pelaksanaan kurikulum.

Kurikulum merdeka yang akan berganti menjadi kurikulum nasionalnya nantinya perlu dikaji lebih lanjut terkait dengan apa yang sudah dicapai selama 4 tahun belakangan ini terutama dalam menumbuhkembangkan minat baca, pengembangan karakter, beban administrasi guru, penggunaan anggaran, guru penggerak, dan lainnya. Sebab hal-hal subtansi dan mendasar terkait dengan pengajaran didalam kelas terutama dalam penumbuhkembangkan literasi dan numerasi serta kegiatan motode pembelajaran perlu dicermati bersama oleh pemangku kepentingan.

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yaitu curriculae yang berarti jarak yang arus ditempuh oleh seorang pelari; Sedangkan dalam Kamus besar bahasa Indonesia pengertian kurikulum/ku*ri*ku*lum yaitu perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan; 2 perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus; sedangkan  cakupan kurikulum yang berisikan uraian bidang studi yang terdiri atas beberapa macam mata pelajaran yang disajikan secara kait-berkait; pertama, inti kurikulum yang program belajarnya disusun dalam bentuk masalah inti tertentu; Kedua kegiatan kurikulum yang program belajarnya disusun melalui kegiatan tertentu yang dilakukan anak; Ketiga kegiatan luar sekolah pemisahan atau sebagian ruang lingkup pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi atau pendidikan menengah dan tidak merupakan bagian integral dari mata pelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum;Keempat muatan lokal kurikulum yang berisi mata pelajaran yang disesuaikan dengan kepentingan daerah;Kelima pelengkap kurikulum yang bertalian dengan kegiatan yang mengaitkan siswa dengan situasi luar sekolah, tetapi dapat berupa kegiatan pokok di dalam kelas dan/atau sesuai dengan minat siswa; Keenam terpadu kurikulum yang memadukan semua mata pelajaran ke dalam bentuk permasalahan; Ketujuh terpisah kurikulum yang menitikberatkan kepada sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah

Pada saat ini kurikulum harus dipikirkan dalam kaitannya adalah dengan aktivitas dan pengalaman, bukan pengetahuan yang akan diperoleh dan fakta yang disimpan. Ketika guru berbicara tentang pembelajaran aktif dan bukan sekadar pembelajaran fakta melalui ruang kelas. Proses pendidikan dipandang sebagai suatu proses pertumbuhan, sebagai pengalaman yang berkembang dari individu, dan prinsip prosedural lebih lanjut muncul dengan mengacu pada mana kita dapat merencanakan kurikulum yang lebih penting, mengevaluasi keefektifannya sejauh mana kurikulum tersebut dapat ditetapkan dalam mendukung pengalaman berkelanjutan dan pembelajaran aktif dalam mendukung perkembangan zaman.

Proses pengembangan kurikulum saya pikir pemerintah telah memikirkan sesuatu yang terbaik untuk bagaimana menciptakan dan mengembangkan kualitas pendidikan yang lebih baik dan maju. Akan tetapi haruslah dilihat secara obyektifitas yang terjadi dilapangan memiliki suatu hambatan dan tantangan yang tak mudah dalam melakukan tahapan mengejawantahkan kurikulum. kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat dicapai. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran tertentu saja, tetapi meliputi setiap sesuatu yang bisa mempengaruhi siswa, seperti : bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman dan lain sebagainya yang menunjang pembelajaran efektif. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu dilakukan oleh siswa direncanakan dalam suatu kurikulum. 

 Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19 dijelaskan bahwa, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengatuaran mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pemerintah dalam hal memberikan nomenklatur hal-hal yang bersifat umum dan prinsip dalam membangun kurikulum selebihnya pemerintah daerah, sekolah guru dan orangtua peserta didik dalam membangun prosesnya.

Kurikulum dapat diartikan menurut fungsinya sebagaimana dalam pengertianberikut ini: 1. Kurikulum sebagai program studi. Merupakan seperangkat mata pelajaran yang mampu dipelajari oleh peserta didik di sekolah atau di institusi pendidikan lainnya. 2. Kurikulum sebagai konten. Merupakan data atau informasi yang tertera dalam buku-buku kelas tanpa dilengkapi dengan data atau informasi lain yang memungkinkan timbulnya belajar. 3. Kurikulum sebagai kegiatan terencana. Merupakan kegiatan yang direncanakan tentang hal-hal yang akan diajarkan dan dengan cara bagaimana hal itu dapat diajarkan dengan berhasil. 4. Kurikulum sebagai hasil belajar. Merupakan seperangkat tujuan yang utuh untuk memperoleh suatu hasil tertentu tanpa menspesifikasi caracara yang dituju untuk memperoleh hasil tersebut, atau seperangkat hasil belajar yang direncanakan dan diinginkan. 5. Kurikulum sebagai reproduksi kultural. Merupakan transfer dan refleksi butir-butir kebudayaan masyarakat, agar dimiliki dan dipahami anak-anak generasi muda masyarakat tersebut. 6. Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Merupakan keseluruhan pengalaman belajar yang direncanakan dibawah pimpinan sekolah. 7. Kurikulum sebagai produksi. Merupakan seperangkat tugas yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan terlebih dahulu.

Proses dalam mengembangkan kurikulum dapat dilihat dari dua sisi yang pertama kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Proses penyusunan dalam perencanaan pembelajaran perlu dilihat dari sisi kesiapan sekolah, guru dan peserta didik serta orangtua. Komponen proses pendukung kesiapan dalam proses pembelajaran perlu dilihat agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan skenario pembelajaran. Suatu proses pengembangan program kurikulum menjadi muatan proses pendidikan yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran peserta didik Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Daya dukung orangtua haruslah terlihat dominan dalam mendorong anaknya untuk menjadi siswa pembelajar aktif dan pembelajar sepanjang hayat.

Komponen rencana pembelajar yang dibuat oleh guru digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bukanlah copy paste melainkan berdasarkan karakter dan kondisi lingkungan belajar. Skenario pelajaran yang dibuat merupakan rangkaian program sekolah satu kesatuan holistik dan terintegral. Disinilah harus ada visi dan misi bersama yang dirancang dalam satu ruang lingkup sekolah terukur dan terintegrasi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun