Adanya kasus bullying, perundungan, tawuran pelajar serta kegiatan negatif lainnya ada program pengembangan pembelajaran yang masih ada yang kurang menyentuh peserta didik. Bisa jadi ada hal yang luput dari perhatian guru dan orangtua peserta didk dalam proses pembinaan karakter. Ada kalanya banyak program yang tumpang tindih sehingga dalam pelaksanaannya kurang optimal dan hanya sekedar pelaksanaan program. Proses perencanaan pembelajar di sekolah perlu selaras dengan program penanganan kekerasan, program adiwiyata, sekolah sehat, sekolah laboratorium Pancasila, program literasi serta sederat program yang direncanakan masih belum menjadi satu kesatuan. Banyak team dalam program yang berbeda sehingga menyulitkan koordinasi dalam membangun komunikasi dalam perencanaan.
Kedua kurikulum sebagai pengalaman belajar artinya muatan kurikulum yang dibuat berdasarkan pengalaman belajar dari guru dan peserta didik. Pada umumnya kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraaan proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Isi kurikulum berupa susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pembelajaran. Proses tujuan pembelajaran yang sesuai capaian pembelajaran harus betul-betul dipahami oleh guru dan proses tujuan penguatan literasi menjadi acuan pokok dalam membangun daya kritis dan kreatif. Menjadi peserta didik yang literat saat ini haruslah didorong oleh seluruh komponen guru dalam setiap mata pelajaran dan setiap jenjang.
Ketika proses pembelajaran itu melibatkan pengalaman peserta didik bisa jadi penumbuhkembangkan kebiasan baik dan pembentukan karakter kreatif dapat terwujud. Proses ditangan guru sebagai pelatih, mentor, fasilitator, bahkan motivator dalam merancang produk gagasan kreatif di dalam sekolah dan di kelas. Paling penting jangan memberikan beban yang banyak kepada guru dan peserta didik dalam memerdekan pola pendekatan pengajarannya. Sehingga tranformasi pengetahuan dapat terlaksana dengan baik dilapangan.
Dalam prakter pengalaman bagi peserta didik menggunakan berbagai macam cara metode pembelajaran yang dapat membangun aspek dari tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitig, psikomotor dan afeksi. Strategi pelaksanaan suatu kurikulum tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaran, mengadakan penilaian, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dan cara dalam mengatur kegiatan sekolah secara keseluruhan. Sehingga prosesnya sesuai amanat dalam Undang -- undang sisdiknas No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
