Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Spektrum Sedekah: Paradigma Kebaikan yang Mengakar dalam Keseharian

27 Juli 2025   05:15 Diperbarui: 26 Juli 2025   16:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebaikan kecil, bila ikhlas, bisa bernilai abadi.| Foto: greatergood.berkeley.edu

Dalam hadis lain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Setiap tasbih, takbir, tahmid, tahlil adalah sedekah."
"Bahkan berhubungan suami istri dengan niat yang benar pun adalah sedekah." 

(HR. Muslim)

Luar biasa! Apa yang selama ini kita anggap sebagai ibadah personal atau bahkan aktivitas privat dalam rumah tangga, ternyata bisa bernilai sedekah. Tentu, asalkan dilandasi dengan niat ikhlas dan dilakukan dalam bingkai syariat.

Setiap zikir yang keluar dari lisan adalah derma langit, setiap dakwah adalah sedekah, setiap teguran untuk kebaikan adalah infak ukhrawi. Bahkan cinta yang disalurkan dengan halal pun - ketika diniatkan karena Allah – Adalah sedekah yang menguatkan bangunan rumah tangga.

Ilmu, Tenaga, dan Kepedulian: Sedekah dari Kapasitas Diri

Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma berkata:
"Barang siapa memiliki harta, maka bersedekahlah dengan hartanya.
Barang siapa memiliki kekuatan, maka bersedekahlah dengan kekuatannya.
Barang siapa memiliki ilmu, maka bersedekahlah dengan ilmunya."
(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 59)

Inilah prinsip dasar yang sangat relevan dengan kondisi umat hari ini. Tak semua orang punya harta melimpah, tapi setiap orang punya sesuatu yang bisa dibagi:

* Seorang guru bersedekah dengan ilmunya.
* Seorang pemuda kuat bersedekah dengan bantuannya.
* Seorang penulis bersedekah dengan tulisannya.
* Seorang pendengar yang tulus adalah sedekah bagi yang butuh curhat.

Kunci dari semuanya adalah niat. Bila niatnya ikhlas, maka amal kecil pun bisa menjulang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala.

Sedekah Adalah Gaya Hidup Orang Beriman

Sedekah bukan sekadar tindakan insidental. Ia adalah refleksi dari jiwa yang hidup, hati yang peduli, dan iman yang berdenyut. Saat seseorang membiasakan diri bersedekah dalam bentuk apa pun, ia sedang menanam benih kebaikan yang akan ia panen di dunia dan akhirat.

Lebih dari itu, sedekah mampu melembutkan hati, menghapus dosa, menolak bala, dan membuka pintu rezeki.

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api."
(HR. At-Tirmidzi no. 2616)

Kini, Mari Kita Jadi Dermawan dalam Semua Hal

Saudaraku yang dirahmati Allah…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun