Tahap 2: Ideation -- Membuka Pintu Solusi Tanpa Batas
Ideation adalah tahap menghasilkan sebanyak mungkin ide, dengan prinsip no judgment dan wild ideas welcome. Tujuannya adalah mengeksplorasi potensi solusi dari berbagai arah---bahkan ide yang tampak "aneh" bisa memicu terobosan.
Simulasi Ideation (lanjutan kasus di atas)
Dari problem reframing, muncullah ide-ide seperti:
+ Dashboard visualisasi cuaca dan antrian pelabuhan secara real-time
+ Aplikasi mobile untuk update status muat dan perubahan rute
+ Pelatihan kru dalam manajemen waktu fleksibel dan adaptif
Metode yang digunakan bisa metode mana seja. Namun, penulis sarankan menggunakan 3 metode yang paling dikenal lebih mudah untuk dieksekusi :
* Brainwriting 6-3-5. Kumpulkan 6 orang orang terpilih (think tank) untuk membuat 3 ide dalam 5 menit.
* Crazy 8s. Buat 8 ide dalam 8 menit, lalu visualkan.
* SCAMPER: Substitusi, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, Reverse.
Dalam sebuah kasus cara ini bisa menghasilkan lebih dari 40 ide terkumpul, 7 di antaranya dikembangkan sebagai prototype.
Apa Kata Riset?
* Brown & Wyatt (Stanford d.school, 2019): Problem framing lebih penting daripada solusi cepat. 80% masalah implementasi berasal dari definisi masalah yang keliru.
* IDEO & IBM Research (2021): Tim yang menggunakan Design Thinking 2x lebih mungkin menghasilkan solusi yang diterima pengguna akhir.
* World Economic Forum (2023): Design Thinking masuk 5 besar future skills yang dibutuhkan dalam era transformasi digital dan AI.
Tips untuk Manajer dan Leader: Menerapkan Design Thinking di Lingkungan Kerja
* Libatkan tim lintas fungsi terkait saat framing masalah. Ini penting, agar kedepan bila ada apa-apa sudah jadi keputusan bersama, dan tidak saling menyalahkan satu sama lain.
* Jangan buru-buru menyimpulkan sebelum mendengar suara pengguna. Gali lebih dalam, dan dapatkan informasi yang autentik dan benar.
* Gunakan metode visual dan tools kolaboratif (Miro, Jamboard, Kertas post-it). Ini penting, karena bahasa visual itu jauh lebih cepat dicerna dan difahami.
* Hargai semua ide, bahkan yang tampak gila. Semakin gila, itu semakn bagus.Ya, kumpulkan saja ide-ide gila sebanyak mungkin, agar kita bisa lebih termotivasi untuk mewujudkannya. Namun, kadang dari ide-ide gila itu, muncul dan terpicu ide lain yang lebih orisinal, segar dan bernilai.
* Ciptakan budaya aman untuk berpendapat, tanpa takut salah. Bila ada ide nyeleneh, asing, tak terpikirkan, tampung saja dulu. Jangan ditertawakan atau diledek. Biarkan itu jadi penambah warna pada dinamika diskusi di tim design thinking.
Akhirnya, Solusi Besar Berasal dari Pertanyaan yang Lebih Baik
Dalam dunia yang kompleks, kita tidak hanya butuh orang yang bisa memberi jawaban, tapi juga mereka yang bisa mengajukan pertanyaan yang lebih tajam dan manusiawi. Design Thinking bukan hanya metode, tapi cara berpikir. Ia mengembalikan proses pemecahan masalah pada hakikatnya: manusia.
 "Fall in love with the problem, not the solution."
---Ash Maurya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI