Waktu dan Takdir
Yang jauh itu waktu, yang dekat itu mati,
Yang besar itu nafsu, yang berat itu amanah.
Yang mudah itu berbuat dosa, yang panjang itu amal sholeh,
Yang indah itu saling memaafkan.
Patah hati seorang ayah,
Dikala bidadari kecilnya bersayap patah.
Tergeletak lunglai berserah pasrah,
Tanpa nafas yang tak lagi mendesah.
Ia hanya bisa berserah,
Tanpa mampu merubah,
Segala takdir yang telah bernanah,
Oleh tajamnya cinta beranak panah.
Namun dalam kesedihan, ada kekuatan yang tumbuh,
Dari reruntuhan hati, bunga kebahagiaan kembali berseri.
Dalam pelukan kasih dan pengampunan, terdapat keajaiban,
Yang mengangkat hati yang patah, menjadi lebih kuat dan bersemangat lagi.