Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Filosofi Ketupat: Empat Sisi Makna

12 April 2024   22:09 Diperbarui: 12 April 2024   22:11 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat ketupat dipotong,
Terlihatlah putih bersih di dalamnya.
Menandakan kesucian hati dan jiwa,
Bebas dari dendam dan amarah.

Ketupat dimakan bersama ketupat,
Melambangkan kebersamaan dan persatuan.
Saling memaafkan dan bersilaturahmi,
Mempererat tali persaudaraan dan kasih sayang.

Marilah kita jadikan ketupat sebagai pengingat,
Untuk menjalani hidup dengan penuh makna.
Dengan iman yang kuat, hati yang jujur,
Peduli sesama, dan hidup sederhana.

Semoga setiap gigitan ketupat,
Menambah rasa syukur dan keimanan.
Dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik,
Bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun