Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pertarungan Takdir dan Nasib

1 April 2024   12:11 Diperbarui: 1 April 2024   12:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pertarungan Takdir dan Nasib


Di dalam diriku, berkecamuk pertempuran,
Antara takdir dan nasib yang saling berselisihan.
Takdir, garis yang telah ditentukan,
Nasib, hasil dari pilihan dan tindakan.
Di dalam diriku, berkecamuk pertempuran,
Antara takdir dan nasib yang saling berselisihan.
Takdir, garis yang telah ditentukan,
Nasib, hasil dari pilihan dan tindakan.

Takdir bagaikan belenggu yang mengikat,
Membatasi langkah dan arah yang kuingkat.
Nasib bagaikan pisau bermata dua,
Membawa peluang, tapi juga bahaya yang tak terduga.

Aku tak ingin terbelenggu oleh takdir,
Ingin bebas memilih jalan hidup yang kuingini.
Tapi nasib tak selalu berpihak padaku,
Seringkali terjatuh dan tersungkur dalam pilu.

Namun, aku takkan menyerah begitu saja,
Akan terus berjuang melawan takdir dan nasib yang ada.
Berbekal tekad dan semangat yang membara,
Aku akan ukir masa depan yang lebih gemilang dan terencana.

Aku takkan diam terpaku pada takdir,
Akan terus bergerak maju meraih mimpi yang tak terukur.
Nasibku adalah tanggung jawabku sendiri,
Aku akan ciptakan kebahagiaan dengan tanganku ini.

Pertarungan ini takkan pernah usai,
Sampai aku mencapai garis akhir yang tak terperi.
Tapi aku yakin, dengan tekad dan keyakinan,
Aku akan keluar sebagai pemenang di medan pertempuran.

Aku akan ukir takdirku sendiri,
Menciptakan nasib yang penuh bahagia dan berarti.
Masa depan yang lebih baik menanti di depan sana,
Dan aku siap untuk meraihnya dengan penuh cinta dan sukacita.


Takdir bagaikan belenggu yang mengikat,
Membatasi langkah dan arah yang kuingkat.
Nasib bagaikan pisau bermata dua,
Membawa peluang, tapi juga bahaya yang tak terduga.

Aku tak ingin terbelenggu oleh takdir,
Ingin bebas memilih jalan hidup yang kuingini.
Tapi nasib tak selalu berpihak padaku,
Seringkali terjatuh dan tersungkur dalam pilu.

Namun, aku takkan menyerah begitu saja,
Akan terus berjuang melawan takdir dan nasib yang ada.
Berbekal tekad dan semangat yang membara,
Aku akan ukir masa depan yang lebih gemilang dan terencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun