setelah gembar gembor kabar kaburdi satu tempat akan ada penghapusan kekhawatirandengan catatan sebagai berikut: &nb
"Nasib Sertifikatku: Kisah Guru dari Kalimantan Barat yang Masih Menanti Kepastian" Oleh: Supriadi, Guru dari Kalimantan Barat Tahun 2005, saya tuli
Nasib bukanlah sesuatu yang diwariskan, melainkan sesuatu yang diciptakan, dan faktor utamanya yang membentuknya yaitu sudut pandang.
angin yang berdesir pada haluan/membanjirkan sepi pada geladak
Kisah omjay kali ini tentang nasib guru honorer yang nelum diapresiasi pemerintah. Semoga ada perbaikan kesejahteraan guru honorer di indonesia.
Hidup ini kadang terasa lucu. Dunia membagi-bagi manusia berdasarkan garis-garis imajiner: generasi, shio, weton, zodiak, bahkan filter Instagram.
Inilah Nasib Sekolah Swasta Tanpa Dana BOS, Bisakah Sekolah Tersebut Bertahan di Era Persaingan Dengan Sekolah Negeri yang Semakin Sejahtera saat ini?
Meratapi nasib layaknya bulan yang sudah tua yang sudah kehilangan banyak sinar cahaya
Ketika anak lelaki menjadikan ibu sebagai standar, sementara anak perempuan melihatnya sebagai trauma
Sisi gelap hidup di desa membuat kita tidak berkembang. Di kota cocok untuk kita yang ingin mencari jati diri. Hidup jauh sejahtera.
Karena mimpi pun punya nasib… kadang harus patah demi dapur tetap ngebul. Untuk siapa pun yang pernah bermimpi besar… dan dipaksa bangun oleh dunia
Pendidikan Indonesia sedang terancam. Tanpa perbaikan segera, kita menghadapi kehancuran yang lebih besar dari perang. Saatnya bertindak!
Puisi menggambarkan suasana desa saat ini, apa para pensiunan juga peduli ?
Banyak orang bertanya-tanya, apakah nasib kita sudah ditentukan sejak lahir? Dalam ajaran Hindu, jawabannya adalah tidak sepenuhnya.
Dalam sepikuAku hampir mati rasa dalam detik-detik yang berdetak riuh di dadakuKupungut jarum jam yang berjatuhan di tanah akibat terlalu lelah menghi
Rakyat tentu mendamba pemimpin yang peduli nasib mereka, terutama saat menghadapi aneka persoalan hidup
"Kau bukan Takdir," bisik sang pengusaha. "Kau hanyalah cermin ketakutan kami, alasan untuk tidak mencoba. Kau hanyalah pembenaran untuk pasrah."
"Tidak," potong Raka, suaranya bergetar. "Jangan pergi dengan tenang kedalam malam itu..."
Katanya usaha takkan mengkhianati, Udah jungkir balik kok tetap begini?