Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesombongan Awal Kegagalan

19 Maret 2024   07:44 Diperbarui: 19 Maret 2024   12:23 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesombongan Awal Kegagalan

Kesombongan, watak manusia yang terdalam,
Berakar di hati, bagai benalu yang kelam.
Awalnya kecil, tak mudah terlihat,
Namun lama kelamaan, ia menjelma menjadi bukit.

Merasa lebih, memiliki kelebihan,
Membuat manusia lupa diri, terlena dalam kesombongan.
Menatap rendah orang lain, bagai debu di jalanan,
Lupa bahwa semua manusia sama, ciptaan Tuhan.

Kekayaan, kuasa, dan semua yang dimiliki,
Dijadikan alat untuk menyombongkan diri.
Lupa bahwa semua itu titipan,
Yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali.

Kesombongan, awal dari kegagalan.
Membuat manusia lupa diri, lupa Tuhan.
Merasa mampu tanpa pertolongan,
Menjatuhkan diri ke jurang kehancuran.

Rendah hatilah, jalan menuju keberhasilan.
Sadari kekurangan diri, teruslah berusaha dengan ketekunan.
Gunakan semua yang dimiliki dengan bijak,
Sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki.

Marilah kita jaga hati dari kesombongan,
Memupuk rasa rendah hati di dalam kehidupan.
Bersyukur atas semua yang dimiliki,
Dan teruslah berbenah diri, demi masa depan yang lebih cerah.

Di balik kesombongan, awal kegagalan terbentang,
Watak mendasar yang menghinggapi manusia.
Awalnya, mungkin tampak pada beberapa orang saja,
Namun sebenarnya, kita semua memiliki kecenderungan yang sama.

Ketika merasa memiliki yang tidak dimiliki orang lain,
Mereka mudah menyombongkan diri, merendahkan yang lain.
Bahkan, ada yang menginjak dan menyalahgunakan kekuasaannya,
Lupa bahwa semua yang dimiliki adalah titipan dari Tuhan.

Kesombongan membuat kita lupa akan asal usul keberhasilan,
Dan melupakan bahwa semua berkat Tuhan.
Saudara, berhati-hatilah dengan kesombongan ini,
Koreksi diri kita, sadarilah akan kekurangan kita.

Teruslah berusaha memberikan yang terbaik dengan ketulusan,
Karena kerendahan hati akan membawa kita ke tempat yang lebih tinggi.
Semoga kita selalu diberkahi dalam setiap langkah,
Dan tetaplah berkarya dengan semangat dan ketulusan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun