Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja: Rindu Menciptakan Melodi

17 Maret 2024   18:31 Diperbarui: 17 Maret 2024   18:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja: Rindu Menciptakan Melodi

Jingga mewarnai langit senja,
Membawa kedamaian di penghujung hari.
Angin sepoi-sepoi menyapa,
Membawa aroma tanah yang basah.

Di kejauhan, burung-burung berterbangan,
Membawa melodi alam yang menenangkan.
Di sini, aku duduk termenung,
Memandangi senja yang begitu mempesona.

Rindu menyapa hatiku,
Mengingat seseorang yang jauh di sana.
Bayangannya terlintas di benakku,
Membuat senja ini terasa semakin indah.

Aku pun mengambil gitar,
Melepaskan rindu melalui melodi yang syahdu.
Senja menjadi saksi bisu,
Kisah cinta yang terukir di hatiku.

Di ujung cakrawala, di balik langit senja,
Rindu menciptakan melodi yang mengalun lembut.
Seperti seruling yang merdu di atas bukit,
Senja menyanyikan lagu-lagu tentang kerinduan yang mendalam.

Dalam warna-warna yang memudar, dalam cahaya yang merona,
Senja menari-nari dengan anggunnya yang tiada tara.
Seperti penari yang mengalun dalam gerakan yang lembut,
Dia merangkul rindu dalam pelukannya yang hangat.

Di tengah keramaian dunia yang sibuk,
Senja adalah waktu untuk merenung dan merindu.
Dalam kedamaian yang disuguhkan oleh senja,
Kita mendengarkan melodi rindu yang mengalun dalam hati.

Begitu indahnya senja, begitu dalamnya kerinduan,
Yang tercipta dalam kedamaian senja yang damai.
Dalam pelukannya, kita merasakan kehadiran yang agung,
Dan dalam melodi rindu, kita menemukan kedamaian yang hakiki.

Senja dan rindu,
Dua hal yang tak terpisahkan.
Senja menghadirkan keindahan,
Rindu menghadirkan melodi cinta yang tak terlupakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun