Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Purnama Merindu: Cinta yang Tak Terlupakan

6 Maret 2024   12:22 Diperbarui: 6 Maret 2024   12:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Purnama Merindu: Puisi tentang Cinta yang Tak Terlupakan

Di malam purnama yang bersinar terang,
Bayanganmu hadir di pelupuk mata yang kelam.
Rindu ini menyapa hati yang merindukan,
Cinta terakhir yang masih di hatiku, melebur jadi satu.

Bulan purnama yang bulat sempurna,
Menyinari kenangan indah bersama.
Tawa dan canda yang tak terlupakan,
Menjadi melodi cinta yang tak tergantikan.

Walaupun kini kita telah berpisah,
Cintamu masih terasa di dalam jiwa.
Setiap detik waktu yang terlewat,
Hanyalah bayanganmu yang selalu kuingat.

Akankah kita bertemu kembali di bawah purnama yang sama?
Ataukah cinta ini akan terus terpendam dalam jiwa?
Satu hal yang pasti, cinta terakhir ini akan selalu kusimpan,
Di dalam hati yang terdalam, takkan pernah terlupakan.

Di bawah cahaya purnama yang menggoda,
Cinta terakhir masih merindu dalam hatimu.
Seperti bayangan yang tak pernah pudar,
Dia melebur jadi satu dengan ingatanmu.

Di malam yang sunyi, bintang-bintang bersinar,
Menyaksikan kerinduan yang tak terlupakan.
Cinta yang terakhir masih bersemayam dalam relung hatimu,
Menyala bagai obor yang tak pernah padam.

Waktu mungkin terus berlalu, namun cintamu tak surut,
Merindu di bawah purnama yang bersinar terang.
Setiap detik, setiap hembusan angin membawa namanya,
Mengingatkannya sebagai bagian dari masa lalu yang tak terlupakan.

Purnama merindu akan cinta yang telah berlalu,
Menghadirkan kenangan manis yang tak terlupakan.
Meskipun cinta terakhir, namun tetap ada di hatimu,
Melebur jadi satu dengan jiwa yang tak terpisahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun